LEDEKAN adik Valentino Rossi, Luca Marini, ke Francesco Bagnaia yang tampil ciamik di tes pramusim MotoGP 2024 Qatar curi perhatian. Pembalap Repsol Honda itu berkelakar bahwa Bagnaia tampil dengan performa sensasional di Qatar karena ingin dapat banyak uang di kontrak barunya nanti bersama Ducati.
Ya, Pecco -sapaan akrab Bagnaia- tampil gemilang dalam tes pramusim MotoGP 2024 yang digelar di Sirkuit Losail, Qatar, pada awal pekan ini. dia membukukan waktu tercepat dalam tes dua hari di angka 1 menit 50,952 detik.
Catatan waktu Bagnaia jauh lebih cepat daripada waktu lap tercepat sepanjang masa yang dicatatkan Luca Marini pada MotoGP Qatar 2023. Kala itu, Marini masih mengendarai motor Ducati Desmosedici GP22 dengan tim VR46. Marini memecahkan rekor lap di Lusail dengan 1 menit 52,677 detik.
Namun, dalam tes terakhir, adik tiri Valentino Rossi itu belum mampu tampil maksimal dengan motor Honda RC213V. Pembalap anyar tim pabrikan asal Jepang itu tak mampu melewati waktu 1 menit 52,677 detik alias terpaut 1,725 detik dari waktu yang dihasilkan Bagnaia.
Oleh karena itu, Marini berkelakar bahwa kesenjangan yang sangat besar itu terjadi karena juara MotoGP 2022 dan 2023 itu sedang berusaha unjuk gigi semaksimal mungkin. Tujuannya agar mendapat kontrak baru dari Ducati dengan uang yang lebih banyak dari kontrak lamanya,
Kontrak Bagnaia sendiri diketahui akan segera berakhir dengan Ducati. Kontraknya akan habis pada akhir musim ini.
"Saya pikir Pecco berusaha untuk memiliki lebih banyak kekuatan dalam negosiasi kontrak dengan Ducati. Dia menginginkan lebih banyak uang dan menunjukkan kekuatannya," canda Marini, dilansir dari Speedweek, Jumat (23/2/2024).
Namun, Marini kemudian menjelaskan secara serius apa yang menjadi masalah dari motor Honda yang ditungganginya sehingga terpaut sangat jauh dari Pecco. Menurutnya, hal itu terjadi karena timnya mencoba sesuatu yang besar pada motornya tetapi ternyata hasilnya kurang apik.
“Kami mencoba sesuatu yang besar pada sepeda motor dan hasilnya tidak bagus. Itu sebabnya kami kehilangan banyak waktu di awal dan kemudian program menjadi agak ketat,” jelas rider asal Italia itu.
“Tapi saya pikir kami telah mencoba semua yang harus kami uji. Kami telah memahami banyak hal, kami memiliki banyak data dan sekarang dapat mempersiapkan Grand Prix sebaik mungkin,” pungkasnya.
(Djanti Virantika)