KISAH miris Maverick Vinales sempat emosi dan ogah ikut balapan saat masih di Moto3. Hal itu tepatnya dilakukan eks rekan setim Valentino Rossi itu pada 2012.
Vinales diketahui sudah cukup lama berkarier di pentas MotoGP. Dia naik ke kelas utama sejak 2015, di mana Suzuki jadi tim pertama yang dibelanya.
Top Gun -julukan Maverick Vinales- pun sudah malang-melintang membela sejumlah tim di MotoGP. Dia pernah berseragam Yamaha dan menjadi tandem Valentino Rossi di sana selama beberapa musim.
Tetapi akhirnya, Vinales hijrah ke Aprilia sejak pertengahan 2021 sampai saat ini. Pada MotoGP 2024, Vinales pun siap unjuk gigi lagi dengan bertandem bersama Aleix Espargaro.
Di pentas MotoGP, Vinales pun terbilang mengukir karier yang cukup apik. Dia bahkan dua kali finis di 3 besar pada klasemen akhir pembalap. Hal itu terjadi pada 2014 dan 2016.
Tetapi, jauh sebelum berkarier di MotoGP, Vinales pernah jadi sorotan besar karena aksinya yang tak terpuji kala masih mentas di kelas Moto3. Aksi Vinales ini bahkan nyaris merusak kariernya sendiri.
Kala itu, Vinales membela tim Blusens Avinita. Tahun keduanya di Moto3 pada 2012 pun berjalan ciamik karena Vinales bahkan jadi favorit juara. Sebelum peristiwa itu terjadi, pembalap asal Spanyol tersebut sudah mencatatkan 5 kemenangan.
Tetapi, Vinales sayangnya gagal menjaga konsistensi penampilannya. Puncaknya, dia berulah jelang balapan-balapan terakhir musim itu.
Tepatnya di balapan GP Malaysia, Vinales malah melakukan mogok balapan. Kabar mengejutkan pun kemudian datang karena Vinales menyatakan tidak mau ikut balapan di 3 seri terakhir Moto3 2012. Dia bahkan memilih keluar dari tim Blusens Avintia.
Padahal, kala itu, Vinales sedang menduduki posisi kedua pada klasemen pembalap Moto3 2012. Dia membuntuti Sandro Cortese sehingga masih memiliki peluang untuk menjadi juara.
Soal sikapnya itu, Vinales memberi penjelasan. Dia mengatakan alasan utama dirinya saat itu tidak ikut balapan di Sirkuit Sepang, Malaysia, karena instingnya mengatakan motornya tak cukup kuat untuk menjadikannya juara dunia.
“Saya selalu menjadi orang yang bergerak berdasarkan insting,” ungkap Vinales dalam sebuah wawancara yang dilansir Sport Rider, dikutip Rabu (21/2/2024).
“Cara saya waktu itu memang tak tepat, tapi yang saya cari adalah motor pemenang. Sekarang saya melihat diri saya di sini memulai musim dengan salah satu tim terbaik di MotoGP,” lajutnya.
Pada akhirnya, Vinales sendiri gagal merebut gelar jaura Moto3 musim 2012. Meski pada akhirnya menyelesaikan balapan hingga akhir musim, Vinales hanya bisa finis di urutan ketiga pada klasemen akhir pembalap.
(Djanti Virantika)