KISAH Jonatan Christie yang awalnya kesulitan pegang raket bulu tangkis menarik dikulik. Sebab kini, Jonatan Christie sendiri sudah jadi pebulu tangkis sukses yang bergelimang harta dan gelar juara.
Jonatan diketahui telah jadi salah satu andalan Indonesia di sektor tunggal putra. Dia telah berhasil membawa harum nama Indonesia di berbagai ajang bergengsi lewat kesuksesannya merebut gelar juara.
Prestasi yang telah berhasil dicapai Jonatan di antanya adalah meraih medali emas Asian Games 2018, membawa Indonesia juara Piala Thomas 2020, juara French Open 2023, Indonesia Masters 2023, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Kini, Jojo -sapaan akrab Jonatan- pun menduduki ranking kelima dunia. Dia berada tepat di bawah pebulu tangkis tunggal putra andalan lain Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.
Dari prestasinya itu, Jonatan pun bisa meraup pundi-pundi uang. Bahkan, dari hadiah yang didapat, Jonatan bisa turut menyumbangkan uangnya untuk membangun beragam infrastruktur di pelosok Tanah Air. Salah satunya dilakukan dengan membangun masjid dan hunian rumah di Lombok yang mencapai Rp900 juta.
Di balik kesuksesan itu, ternyata Jonatan harus melalui masa-masa tak mudah dalam meniti kariernya sebagai pebulu tangkis. Di awal terjun ke dunia itu, dia bahkan mengaku masih kesulitan untuk sekadar memegang raket bulu tangkis.
Hal itu diceritakan Jonatan dalam wawncara di channel YouTube Daniel Mananta Network. Terjun ke dunia bulu tangkis ketika berusia 6 tahun, Jojo yang masih duduk di bangku kelas 1 SD itu menceritakan perjuangan belajar bulu tangkis. Di awal belajar itu, dia bahkan belum bisa memukul shuttlecock dengan benar.
"Waktu kecil itu memang bisa dibilang sebenarnya enggak ada kepikiran buat jadi atlet. Mungkin orangtua itu latar belakangnya atlet, tetapi gue pribadi enggak ada kepikiran untuk ke sana,” ujar Jonatan, dilansir dari channel YouTube Daniel Mananta Network.
“Seperti biasa anak-anak pada umumnya kayak sekolah, pulang ke rumah, biasa saja gitu enggak ada yang istimewa dan gimana- gimana juga,” lanjutnya.
"Di umur 6 tahun itu baru pertama kali benar- benar memegang raket, belajar mukul masih enggak kena, segala macam itu. Iya, coba kurang lebih 6 bulan sampai 1 tahun,” pungkas Jonatan.
(Djanti Virantika)