JAKARTA - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan, mendapat sorotan kala ia melakoni laga head to head di Seleksi Nasional (Seleknas) PBSI 2024. Ia menjadi penentu nasib dari pemain klub PB Jaya Raya, Muhammad Halim As Sidiq, yang akhirnya gagal masuk ke pelatnas PBSI pada tahun ini.
Halim sebagai juara Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI 2023 mendapat kesempatan untuk masuk ke pelatnas PBSI karena masih berusia 19 tahun. Namun, untuk memastikan tiket masuk skuad Cipayung, Halim harus memenangi laga head to head di Seleknas PBSI 2023 melawan pemain peringkat terendah di tim tunggal putra utama.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) PBSI 2023, maka lawan yang harus dihadapi Halim sejatinya adalah Christian Adinata. Akan tetapi, karena kondisi Christian belum pulih benar, maka posisi Christian digantikan pemain peringkat dua terendah yakni Alwi.
"Saya kurang tahu juga, mungkin sesuai di peraturan SK kan, pemain pelatnas utama dengan ranking terendah. Mungkin tadinya bang Christian, cuma bang Christian kan belum pulih 100 persen," ucap Alwi saat ditemui di Pelatnas PBSI.
Bagi Alwi, apapun hasil dari laga kontra Halim tidak akan memengaruhi posisinya di skuad Pelatnas PBSI. Sementara Halim wajib memenangi laga kontra juara dunia junior 2023 itu untuk memastikan tiket ke Pelatnas PBSI.
Hasilnya, Alwi memenangi laga tersebut setelah Halim juga mengalami cedera di kedudukan 21-13, 12-10. Hal ini kemudian menimbulkan banyak kontroversi. Bukan hanya soal aturan head to head yang ada di kelas dewasa Seleknas, tetapi juga Alwi yang dianggap menggagalkan Halim masuk ke pelatnas PBSI.