JAKARTA - Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menunjukkan penampilan yang gemilang dalam dua turnamen terakhir. Secara tidak terduga, mereka mampu menembus final di Denmark Open dan French Open 2023.
Sebelum dua turnamen tersebut berlangsung, tidak ada yang memprediksi Bagas/Fikri akan mampu melaju jauh. Bahkan satu minggu sebelum ajang Denmark Open, Bakri tersingkir di babak pertama Arctic Open 2023.
Sebelum Denmark Open, Bagas/Fikri tercatat lebih sering tersingkir di babak awal. Mereka gugur di babak 32 besar Korea Open, Indonesia Open, dan Arctic Open. Lalu, di Singapore Open, Japan Open, dan Hong Kong Open, langkahnya terhenti di babak 16 besar.
Namun, hasil buruk tersebut tak membuat Bagas/Fikri patah semangat. Hasil minor di turnamen-turnamen sebelumnya pun membuat mereka sadar dan justru memacu keduanya untuk bangkit.
"Ya, sebelum berangkat (ke Eropa) dari kemarin-kemarin Koh Aryono (Miranat, pelatih ganda putra) sudah bilang juga posisi kita lagi di bawah, lagi menurun," papar Fikri kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia (MPI), di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat 3 November 2023.
"Latihannya lebih ditambah lagi, disiplin lagi, tanggung jawab, naik lagi, kejar lagi negara lain," sambung pria asal Bandung itu.
"Kurang lebih sama, kita sebenarnya sudah dikasih tahu, kita sudah ketinggalan jauh kan, mau enggak mau kita harus naikin perfoma yang seperti dulu-dulu. Semoga bisa terkabul pada tahun ini, tahun depan, dan tahun-tahun selanjutnya," tambah Bagas.
Penurunan performa itu membuat juara All England 2022 tersebut mendapat kritikan tajam. Akan tetapi, Bagas/Fikri tak ingin menutup telinga. Mereka mencoba belajar untuk menerima setiap kritik dan saran yang berdatangan.
"Kita terima kritikannya cuman kita tetap harus fokus, jangan terlalu pikirin kata-kata dari netizen, kita sudah biarin saja, memang kita lagi turun, cuman kita juga berusaha enggak mau turun terus," jelas Bagas.
"Banyak kritikan dan masukan yang bagus-bagus. Kita terima yang masih on track juga, kita terima kita pikirin ambil yang bagus-bagus, diubah, jalanin saja, enggak usah terlalu kepikiran juga, kita fokus terus sama diri kita sendiri saja," sambung Fikri.
Kini, usaha mereka untuk belajar dan mencoba bangkit, sedikit demi sedikit telah menuai hasil. Pada dua ajang Super 750 di Denmark dan Prancis mereka keluar menjadi runner-up. Pada ranking dunia BWF, Bagas/Fikri menempati peringkat 10 besar.
(Wikanto Arungbudoyo)