“Saya pikir saya bisa lebih tinggi lagi di klasemen jika saya tidak melakukan kesalahan besar dengan ban lunak. Lagi pula, ketika Anda berada di momen seperti ini dan Anda sangat kuat, sulit untuk kehilangan poin,” tambahnya.
Kendati demikian, Pernat melihat Martin masih kerap kali membuat kesalahan, tak seperti Bagnaia, yang lebih tenang dan berpengalaman dalam perebutan gelar juara, terutama saat balapan utama. Alhasil, menurutnya, poin dari balapan sprint race lah yang akan menentukan gelar juara MotoGP 2023 karena Martin lebih unggul di sana.
“Martin tidak seperti Bagnaia karena dia melakukan dua kesalahan yang tidak membuatnya bisa mencetak poin, tapi dia sangat kuat. Saya pikir sprint race bisa menjadi penting meskipun hanya beberapa poin. Menurut saya, poin dari sprint race itulah yang akan menjadi pembeda dalam kejuaraan,” pungkas pengamat kelahiran Italia itu.
Martin memang lebih unggul dibanding Bagnaia dalam sprint di mana dia telah memenangkan tujuh sprint. Sedangkan sang jagoan Ducati Lenovo baru empat kali naik podium pertama dalam balapan pendek itu.
(Wikanto Arungbudoyo)