KISAH Rio Haryanto banting tulang cari sponsor agar bisa kembali ke F1 menarik perhatian warganet. Putra dari Sinyo Haryanto itu masih memiliki kesempatan untuk tampil di ajang balapan mobil paling bergengsi di dunia tersebut.
Hanya saja, Rio Haryanto harus mencari sponsor sebanyak-banyaknya untuk menunjangnya kembali ke F1. Tidaklah mudah bagi pembalap berusia 30 tahun itu untuk mendapat sponsor guna memadai kiprahnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI pun sangat mendukung kembalinya Rio Haryanto ke dunia Formula 1 (F1). Pihak manajemen tentunya harus berupaya maksimal untuk kembalinya sang pembalap jet darat.
Lantas bagaimana kisah Rio Haryanto sampai harus banting tulang cari sponsor agar bisa kembali ke F1?
Karier Rio Haryanto sudah sangat mentereng sejak berada di level bawah. Pada 2008, ia mulai aktif mengikuti event balap single seater dan langsung menempati posisi ketiga Formula Asia 2.0.
Tahun berikutnya, bersama Questnet Team, Rio berhasil menjadi juara Formula BMW Pacific 2009. Dirinya juga berkesempatan tampil di ajang Formula BMW Eropa. Sepanjang kariernya, ia juga telah merasakan satu kemenangan dan 7 podium bersama Asia Racing Team.
Ajang GP Australia pada 2016 menjadi balapan bersejarah bari Rio. Ia membawa nama Indonesia ke kancah balapan jet darat bergengsi.