Untuk sektor ganda campuran sendiri, ini diketahui paling diragukan oleh banyak pihak. Pasalnya, selain Rinov/Pitha, masih ada dua pasangan nonpelatnas yang rankingnya lebih baik ketimbang Adnan/Nita dan Amri/Winny.
Namun, Fajar menanggapi hal itu dengan bijaksana. Meski ganda campuran dianggap yang paling lemah, tetapi pemain jebolan SGS PLN Bandung itu tak ingin meragukan kekuatan anak asuh Amon Sunaryo tersebut.
Fajar meyakini dalam event beregu apa pun bisa terjadi. Seperti halnya ketika Korea menjadi juara Piala Sudirman 2017 atau India sebagai kampiun Piala Thomas 2022 usai mengalahkan Indonesia di final.
"Ya, enggak ada yang enggak mungkin ya, apalagi kita bicara kayak Piala Sudirman waktu Korea (juara) di Gold Coast juga. Korea enggak ditargetin bahkan bisa ngalahin China gitu kan," lanjutnya.
"Enggak ada yang enggak mungkin. Thomas Cup juga India bisa ngalahin kita. Apalagi ini pertandingan beregu. Yang pasti kita bisa jaga kekompakan dan bisa bawa tim ini ke energi positif terus," imbuh Fajar.
(Djanti Virantika)