“Tahun ini (2022) saya membalap lebih baik dari tahun lalu tapi ada saat-saat sulit. Saya tersadar, saya mengendarai motor dengan kurang antusias dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Anda menyadarinya secara tidak sadar ketika Anda tidak menyukainya. Saya melakukan banyak balapan yang tidak saya sukai,” lanjut tandem Franco Morbidelli itu.
Lebih lanjut, Quartararo mengatakan sangat frustasi kehilangan ‘takhta’-nya pada pertengahan musim, tepatnya pada MotoGP Misano 2022. Namun, El Diablo menyadari sulit untuk mengejar ketertinggalan dari Pecco -sapaan akrab Bagnaia- dalam balapan itu.
“Tahun lalu saya tiga detik di belakang Pecco dan finis kedua. Tahun ini saya selesai lebih dari lima detik dan kelima. Sangat membuat frustrasi karena saya memberikan 100 persen dan pada saat itu saya menyadari bahwa kami terlalu jauh,” tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)