PEMBALAP Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia berhasil merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2022. Rider dengan sapaan Pecco itu pun mengatakan jika tak pernah memperdulikan kondisi ketika terpaut poin yang cukup jauh.
Sebagaimana diketahui, performa Francesco Bagnaia menjadi bahan pertanyaan di paruh pertama musim lalu. Meski sukses memenangkan beberapa balapan, ia kerap kali membuat kesalahan.
Oleh sebab itu, ia pun tertinggal cukup jauh dari para pesaingnya termasuk Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha). Quartararo tampil dominan pada paruh pertama musim lalu.
Bahkan, Bagnaia sempat tertinggal 91 poin di belakang Fabio Quartararo. Namun, Bagnaia tak menyerah dan sukses membalik keadaan, sehingga menjadi juara dunia.
Bagnaia pun tak menyangkal jika jarak 91 poin ketika itu sangat besar. Walau demikian, dia lebih memilih untuk tidak terlalu memikirkan kondisi yang tak menguntungkan tersebut.
“Jarak 91 poin itu sangat besar. Tetapi, saya lebih memikirkan potensi yang kami miliki. Saya bukan tipe pembalap yang memikirkan naik dan turunnya kondisi,” kata Francesco Bagnaia dikutip GPOne, Sabtu (26/11/2022).
Pembalap berusia 25 tahun itu menilai dirinya lebih baik dari itu, oleh sebab itu, dia pun berusaha bangkit. Apalagi dia menyadari potensi motor Ducati yang dapat mengantarnya bersaing.
“Saya berpikir jika saya adalah pembalap lebih baik dari itu. Saya berpikir jika kami masih bisa tampil kompetitif untuk memperebutkan gelar dan berpotensi menjadi juara dunia,” tutupnya.
(Dimas Khaidar)