MANTAN pembalap MotoGP, Dani Pedrosa mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi di kubu Yamaha menyusul menurunnya performa Fabio Quartararo. Bahkan, eks rider Repsol Honda itu berpikir El Diablo -julukan Fabio Quartararo- tidak mendapatkan dukungan dari timnya sendiri.
Sebagaimana diketahui, Fabio Quartararo harus tersingkir dari puncak klasemen sementara MotoGP 2022. Ia digeser Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan kini menduduki peringkat kedua dengan terpaut 23 poin dari Pecco -sapaan akrab Francesco Bagnaia.
Situasi itu terjadi karena performa Quartararo yang tidak konsisten setelah paruh musim. Sampai-sampai, Pedrosa curiga kalau Yamaha tidak memberikan dukungan penuh terhadap pembalap anyarnya tersebut.
"Saya tidak tahu apa terjadi di Yamaha, apakah Quartararo mendapat dukungan atau tidak," kata Dani Pedrosa, dinukil dari Motosan, Rabu (2/11/2022).
Namun disisi lain, salah satu faktor utama melempemnya performa Quartararo tak lain dan tak bukan karena performa Ducati. Sebab, tim yang bermarkas di Borgo Panigale itu memiliki performa luar biasa dari masing-masing pembalapnya.
"Tapi dari luar itu, saya melihat Ducati yang banyak mendorong, yang juga bekerja dengan baik sebagai sebuah tim, dan itu terlihat dari hasil semua pembalapnya,” sambungnya.
Pedrosa menambahkan situasi Quartararo saat ini tidak menguntungkan. Pria asal Spanyol ini bahkan menyebut kalau psikologis El Diablo sudah terpengaruh karena Francesco Bagnaia secara mengejutkan bisa merangsek naik ke posisi pertama pada papan klasemen sementara MotoGP 2022.
"Fabio, di sisi lain, adalah satu- satunya bisa mendapatkan hasil dengan performa M1. Jadi ketika seorang pembalap mulai mencetak poin sebanyak Bagnaia, hal ini mempengaruhi Anda secara psikologis," pungkasnya.
Adapun MotoGP Valencia yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, Minggu (6/11/2022) akan menjadi seri balapan penutup musim ini. Seri balapan tersebut sekaligus akan menjadi penentu gelar juara antara Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo.
Peluang Bagnaia sangat besar karena dirinya sedang unggul 23 angka dan praktis hanya harus menikmati balapannya saja sembari meraih posisi terbaik. Sementara bagi Quartararo sangat sulit karena dia wajib raih kemenangan sembari berdoa agar rivalnya gagal finis.
(Dimas Khaidar)