Klarifikasi Dugaan Pertikaian yang Terjadi di Seoul, NOC Indonesia Jelaskan Kronologi Sesungguhnya

Hakiki Tertiari , Jurnalis
Kamis 20 Oktober 2022 19:34 WIB
Raja Sapta Oktohari jelaskan kronologi dugaan pertikaian di Seoul (Foto: NOC Indonesia)
Share :

KOMITE Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menjelaskan kronologi yang sesungguhnya terjadi atas dugaan pertikaian yang terjadi di Seoul, Korea Selatan pada Rabu 19 Oktober 2022 malam. Hal itu dijelaskan langsung oleh Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari.

Dalam penjelasannya, ia membantah proses investigasi Kepolisian Seoul akibat dugaan pertikaian yang terjadi pada Rabu malam. Di sisi lain, Raja Sapta Oktohari juga mengapresiasi kinerja profesional Kepolisian Seoul dalam menindaklanjuti laporan dari delegasi Indonesia.

Sebelumnya diketahui ada laporan dari soal dugaan pertikaian delegasi Indonesia , yang menjadi pengisi acara dalam XXVI ANOC General Assembly di Seoul, Korea Selatan. Namun, Raja Sapta Oktohari menjelaskan kronologi yang terjadi tidak seperti yang diberitakan.

Untuk diketahui, delegasi Indonesia tengah berada di ANOC General Assembly XXVI di Seoul, Korea Selatan. Dalam sidang umum ini, NOC Indonesia membawa tim pendukung pengisi acara untuk membantu mempromosikan ANOC World Beach Games Bali 2023.

“Kami ingin membantah dan mengklarifikasi berita yang beredar,” kata Okto, sapaan karib Raja Sapta.

Okto menerangkan kejadian bermula ketika tim pengisi acara yang membantu membawa keindahan Indonesia untuk mempromosikan ANOC World Beach Games Bali tengah mencari udara segar di pedestrian di depan salah satu cafe di Seoul, Korea Selatan.

Mereka kemudian dihampiri dua orang lelaki. Salah satunya warga asing dari Eropa dan satu warga lokal berdarah campuran, yang secara tiba-tiba menyerang delegasi Indonesia.

“Ada pengisi acara yang masuk dalam rombongan berangkat ke Seoul, ketika mereka sedang berada di pedestrian jalan, dua orang yang diduga mabuk itu justru menghampiri dan mengganggu salah seorang pengisi acara dengan memukul tangannya. Dalam situasi tersebut, siapa pun, secara refleks pasti melakukan self defence (pertahanan diri),” ujar Okto.

Pertahanan diri tersebut yang kemudian membuat situasi saling dorong satu sama lain. Bahkan, mereka juga memberikan ancaman, yang kemudian membuat delegasi Indonesia memutuskan mendatangi kantor polisi guna melaporkan kejadian.

“Jadi datang ke kantor polisi untuk menemukan solusi. Orang kita dimintai keterangan dengan ditanyai sejumlah pertanyaan, dan kemudian langsung pulang. Itu pun hanya setengah jam atau 30 menit. Saya tahu karena saya langsung datang ke lokasi. Tidak mungkin dilepaskan jika salah,” kata Okto.

“Polisi di Seoul juga sangat profesional. Kerjanya pun sangat sopan. Mereka mengerti situasinya dan sangat independen. Pihak kita pun tidak akan memperpanjang masalah ini, jadi sudah kita memaafkan mereka. Saya kira ini tidak perlu diperpanjang karena para pengisi acara ini justru berhasil mendapatkan apresiasi di ANOC General Assembly karena berhasil menghadirkan suasana bali di Seoul,” pungkasnya.

(Hakiki Tertiari )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Sports lainnya