JAKARTA – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) langsung mengalihkan fokus ke persiapan Olimpiade Paris 2024. Hal ini dilakukan usai mereka menyelesaikan masalah internal antara pelatih Herry Iman Pierngadi dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu, Kevin secara terbuka mengungkapkan kepada publik bahwa dirinya sedang mengalami masalah dengan Herry IP. Bahkan, pasangan Marcus Fernaldi Gideon itu mengaku sudah tak bisa lagi berlatih dengan pelatih berjuluk Coach Naga Api itu.
Namun, konflik kedua jagoan Pelatnas Cipayung itu tak berangsur lama. Pada Jumat (30/9/2022), Herry IP dan Kevin menyatakan bahwa permasalahan mereka sudah selesai dan mereka pun sudah saling meminta maaf.
PBSI pun kini memastikan bahwa fokus ke persiapan Olimpiade Paris 2024 pun akan dilanjutkan usai menyelesaikan masalah internal itu. Sebab, perhitungan poin akan segera dilakukan, tepatnya pada 1 Mei 2023.
"Saat ini, PBSI sedang bersiap untuk menghadapi Olimpiade Paris 2024, dengan kick-off penghitungan poin pada 1 Mei 2023. Kami akan atur penyelesaian terbaik agar tidak ada lagi konflik," kata Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, lewat jumpa pers virtual di Jakarta, dilansir dari Antara, Jumat (30/9/2022).
Agung menjelaskan masalah yang sempat dialami anggotanya memang mengundang keingintahuan pencinta bulu tangkis Indonesia. Namun, dia memastikan kondisi sudah terkendali dengan berdamainya Herry dan Kevin.
BACA JUGA: 3 Pebulu Tangkis Indonesia yang Dicurangi Wasit, Nomor 1 Terjadi saat Lawan Malaysia
Menurut Agung, keingintahuan masyarakat merupakan bentuk perhatian dan kecintaan mendalam pada cabang olahraga tepok bulu di dalam negeri. Oleh karenanya, wajib bagi PBSI untuk menyelesaikan masalah internal dan kembali fokus mengejar prestasi.
"Masalah mereka memang disorot oleh publik, saya dan jajaran PBSI terus memperhatikan. Terima kasih kepada masyarakat yang sudah peduli dengan hal ini, kami harap bisa terus memberikan prestasi terbaik untuk Indonesia," Agung menyebutkan.
Siklus turnamen setelah pandemi Covid-19 yang kembali padat, dinilai ikut menjadi faktor gesekan antara pelatih berjuluk coach Naga Api dan Kevin itu. Intensitas turnamen yang sangat tinggi memaksa pelatih dan atlet kembali beradaptasi dengan atmosfer yang kompetitif.
"Situasi 1,5 tahun terakhir memang demanding, intensitas turnamen setelah COVID sangat tinggi. Makanya terjadi gesekan, saya paham itu. Kami di PBSI terus melakukan pembenahan, kami punya itikad kuat untuk menciptakan suasana latihan yang kondusif dan kekeluargaan," ujar Agung.
PBSI memastikan Herry dan Kevin sudah berdamai, bahkan keduanya kembali menjalani latihan bersama di Pelatnas PBSI Cipayung pada Jumat pagi. Sebelumnya, Kevin memilih untuk berlatih sendiri bersama sektor lain dan enggan bersama Herry atau rekan mainnya, Marcus Fernaldi Gideon.
Agung berharap timnas bulu tangkis, khususnya sektor ganda putra yang menjadi andalan, bisa semakin solid untuk mengejar peluang di Olimpiade 2024.
"PBSI punya fokus yang lebih penting, seperti persiapan Olimpiade yang jelas membutuhkan kesiapan maksimal dari seluruh atlet kami," pungkas Agung.
(Djanti Virantika)