MOTEGI – Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez, gagal merebut podium di MotoGP Jepang 2022 karena hanya finis di urutan keempat. Meski begitu, Marquez tetap dipandang sebagai pahlawan Honda dalam balapan tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh eks pembalap MotoGP serta juara World Superbike (WSBK) 2011, Carlos Checa. Marc Marquez dinilai menyelamatkan muka Honda karena menjadi satu-satunya pembalap Honda yang finis di posisi lima besar.
Memulai balapan dari posisi terdepan di Sirkuit Mobility Resort Motegi, Minggu 25 September 2022 malam WIB, Marquez gagal memimpin balapan. Dia langsung disalip pembalap Red Bull KTM Factory Racing, Brand Binder, selepas start.
BACA JUGA: Francesco Bagnaia Jatuh dan Gagal Finis di MotoGP Jepang 2022, Begini Tanggapan Fabio Quartararo
Tak lama kemudian, Marquez juga disalip oleh dua pembalap Ducati, Jack Miller dan Jorge Martin. Pembalap berusia 29 tahun itu pun berhasil finis keempat usai mengambil alih posisi Miguel Oliveira. Ini jadi hasil terbaiknya sejak kembali balapan ke MotoGP.
Checa pun memuji pencapaian manis Marquez dalam balapan itu. Pasalnya, dia menilai RC213V adalah motor yang sulit dikendarai. Selain Marquez, para pembalap lain Honda pun gagal menembus posisi 10 besar.
Rekan setim Marquez, Pol Espargaro, hanya menempati posisi ke-12. Sementara itu, dua pembalap LCR Honda, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami, finis di urutan ke-13 dan 20.
"Perlu dicatat bahwa ini adalah motor yang sulit, lihat di mana pembalap lain Honda berada. Sudah tiga bulan Marc (Marquez) tidak naik motor atau balapan. Tapi yang terpenting, dia fit secara fisik dan mental," kata Checa, dilansir dari Motosan, Senin (26/9/2022).
Checa mengatakan Marquez harus bisa memberikan penampilan terbaiknya di sisa musim ini. Sebab, pabrikan asal Jepang itu bertekad bangkit dari keterpurukan yang dialami pada MotoGP 2022 ini.
"Dia harus memberikan penampilan terbaiknya kepada Honda untuk meningkatkan motornya sehingga dia bisa bertarung untuk Kejuaraan Dunia (MotoGP) 2023. Dia melakukan pramusim sebaik mungkin sekarang," tutupnya.
(Djanti Virantika)