Baginya cara Fabio Quartararo yang bisa menembus 10 besar di pramusim itu ampuh jika ingin mendongkrak nama Yamaha.
“Hal itu sudah tampak pada musim lalu dan dua hari uji coba terakhir di Sepang. Jika tidak mengendarai motor sepertinya, akan sulit untuk cepat. Sangat aneh, dan kami harus melakukannya agar bisa bersaing,” ujarnya.
Hanya saja, pembalap asal Italia tersebut menyadari tidak mudah meniru sang juara bertahan, Fabio Quartararo. Ia hanya sanggup memperbaiki gaya balapnya dan merasa sulit jika harus meniru sepenuhnya.
“Saya mempelajari datanya dan sulit meniru pembalap lain. Kami dapat menganalisa dan memahaminya, karena hal itu harus dilakukan. Tetapi, kami tidak bisa meniru pembalap lain. Saya hanya bisa lebih baik di beberapa area,” tegas runner-up MotoGP 2017, 2018 dan 2019 ini.
Selanjutnya, para pembalap MotoGP kembali menjalani tes pramusim. Rencananya, tes pramusim MotoGP 2022 selanjutnya dilangsungkan di Sirkuit Mandalika pada 11-13 Februari 2022.
(HTH)
(Rivan Nasri Rachman)