“Apa yang anda rasakan di atas motor dengan susah payah atau dalam beberapa saat dalam hidup saya bisa merasakannya. Perasaan kebebasan itu saya taruh risiko di tempat yang diinginkan,” ungkapnya.
“Biasanya, pembalap banyak menginternalisasi jatuh, risiko, rasa sakit atau cedera. Anda jatuh dan anda ingin naik motor, ada beberapa kasus di mana anda jatuh dan tidak ingin kembali ke sadel,” sambungnya.
“Tetapi di sana anda tidak dapat melupakan bahwa anda adalah pembalap profesional. Ini adalah 'hobi' dan gairah anda, tetapi juga profesi anda. Perasaan terburuk dengan motor adalah ketika anda tidak mendapatkan sesuatu. Terkadang anda merasa baik dan anda jatuh,” pungkas Marquez.
(Rachmat Fahzry)