Ternyata sebelumnya, Evi pada Turnamen Handisport Paris Open 2019 juga telah memecahkan rekor dunia dengan mencetak waktu 14,90 detik. Artinya, di Kejuaraan Dunia Para Atletik di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) 2019, Evi memecahkan rekornya yang telah dicetaknya sendiri.
Tak disangka, dari Desa Talak Broto, Kecamatan Simong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Evi mampu menembus batas negara dan berhasil menorehkan catatan prestasinya.
Rupanya, dukungan orang tua, terutama sang ibu dan teman-temannya yang membuatnya tumbuh dengan percaya diri dan tak pernah merasa minder. Keistimewaan fisik yang dimiliki gadis yang kini berusia 20 tahun itu tidak pernah membuatnya merasa diperlakukan berbeda oleh keluarga dan lingkungannya.
Kawan-kawan sekolahnya pun tidak pernah sekalipun mengejek atau mengolok-olok Evi, namun justru mendukungnya secara penuh dalam berprestasi. Sedianya, Evi turut tampil di gelaran ASEAN Paragames 2020 di Filipina, tetapi urung terlaksana karena pesta olahraga disabilitas itu dibatalkan menyusul pandemi COVID-19.
Namun, masih ada satu kesempatan lagi, yakni Paralimpiade Tokyo yang akan digelar mulai 24 Agustus hingga 5 September 2021 di Jepang. Bersama 22 atlet lainnya, Evi bakal mewakili Merah Putih pada pesta olahraga atlet disabilitas empat tahunan tersebut.
Keterbatasan tak membuatnya merasa terbatasi. Mari dukung Evi dalam merajut prestasi demi prestasi untuk kembali mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia.
Biodata singkat:
Nama: Karisma Evi Tiarani
Tempat, tanggal lahir: Boyolali, 19 Januari 2001
Cabang: para-atletik
Prestasi:
- Pekan Paralimpiade Pelajar Daerah 2014 (1 emas)
- Pekan Paralimpiade Nasional 2016 (2 emas)
- Asian Para Games (APG) 2018 (1 emas, 1 perunggu)
- Turnamen Handisport Paris Open 2019 (1 emas - memecahkan rekor dunia)
- Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 (1 emas - memecahkan rekor dunia)
(Ramdani Bur)