JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amal memberikan nasihat kepada kontingen Indonesia yang akan berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020. Dia menekankan kepada atlet agar berupaya maksimal karena mewakili warga Indonesia.
Olimpiade Tokyo 2020 akan mulai diadakan pada 23 Juli hingga 8 Agustus mendatang. Indonesia sendiri rencananya akan mengirimkan 28 atlet ke Jepang.
Dalam sambutannya, Menpora berpesan kepada atlet untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan tampil di olimpiade. Maklum, bukan perkara mudah untuk menembus ajang 4 tahunan ini.
Baca juga: Persiapan Matang, Anthony Ginting Siap Hadapi Olimpiade Tokyo 2020
“Khusus para atlet, pesan saya adalah Anda adalah yang terpilih dari sekian banyak atlet untuk bisa berlaga di olimpiade. Hanya Anda 28 atlet yang terpilih. Cita-cita atlet adalah meraih prestasi tertinggi dan itu ada di olimpiade,” kata Menpora, Kamis (6/7/2021).
Baca juga: China Ingin Cetak Rekor Kirim Atlet Terbanyak di Olimpiade Tokyo 2020
“Anda sudah masuk dan berkesempatan. Anda mewakili lebih dari 200 juta warga Indonesia. Harapan saya, para atlet jangan sia-siakan kesempatan ini. Anggap ini olimpiade terakhir yang Anda ikuti, jangan pernah berpikir jika Anda gagal akan dapat kesempatan lagi empat tahun ke depan,” ujarnya.
Dari 28 atlet yang ke Olimpiade Tokyo 2020, terdiri dari 16 atlet putra dan 12 atlet putri. Mereka akan berlaga di 8 cabang olahraga. Kedelapan cabor tersebut yakni atletik, angkat besi, bulutangkis, dayung, menembak, panahan, renang dan selancar ombak.
Semenatra itu, sekitar 40% sesi, atau slot waktu, Olimpiade Tokyo 2020 diperkirakan akan diadakan tanpa penonton jika batas kehadiran saat ini 10.000 orang per tempat diturunkan menjadi 5.000 orang per tempat sebagai bagian dari tindakan pencegahan terhadap potensi gelombang baru infeksi virus corona.
Setelah lonjakan kasus COVID-19 di Tokyo, panitia penyelenggara dan pemerintah Jepang merasa semakin sulit untuk berpegang pada batas 10.000 penonton dan mereka mulai mencari alternatif.
Opsi yang paling memungkinkan saat ini adalah untuk mengizinkan hingga 5.000 penonton domestik di setiap venue Olimpiade.
(Rachmat Fahzry)