JAKARTA – Komite Olimpiade Internasional (IOC) menawarkan vaksin pfizer ke Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Nantinya, vaksin tersebut akan disalurkan ke atlet dan ofisial (kontingen Indonesia) yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal KOI Ferry Kono. Menurut Ferry, KOI belum menerima tawaran tersebut karena para atlet Indonesia yang akan berangkat ke Olimpiade Tokyo sudah menerima vaksin Sinovac yang disuntikkan Februari lalu.
(Jonatan Christie, salah satu atlet Indonesia yang turun di Olimpiade Tokyo 2020. (Foto: PBSI)
“Kami ditawarkan IOC. Mereka mengirim surat apabila ada NOC (National Olympic Committee) yang belum medapat vaksin untuk atletnya, mereka bersedia untuk mengirimkan vaksin Pfizer," kata Ferry saat dihubungi di Jakarta.
“Kami sudah berkirim surat ke BPOM untuk mengetahui bagaimana mekanismenya karena di sisi lain atlet kita sudah divaksin Sinovac,” sambung dia.
Salah satu perusahaan farmasi raksasa yang berbasis di AS, Pfizer, dan mitranya asal Jerman, BioNTech sebelumnya telah melakukan kesepakatan dengan IOC untuk menyuplai vaksin COVID-19 kepada para peserta Olimpiade Tokyo.
BACA JUGA: Pemerintah Jepang Izinkan Olimpiade Tokyo 2020 Dihadiri Penonton
Pfizer/BioNTech memastikan bahwa vaksin virus corona produksi mereka bakal tersedia bagi siapa pun yang membutuhkan sebelum keberangkatan para atlet ke Jepang.
Kesepakatan dengan Pfizer/BioNTech untuk Olimpiade pun dianggap penting mengingat Tokyo dan beberapa daerah Jepang saat ini masih dalam keadaan darurat akibat peningkatan kasus COVID-19.
Diperkirakan ada lebih dari 11.000 atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Namun, sudah banyak atlet yang telah menerima vaksin di negara asal mereka.
Meski tanpa adanya program vaksinasi yang masif, IOC berjanji bahwa Olimpiade akan terselenggara dengan aman karena panitia telah menyiapkan langkah-langkah pencegahan kesehatan selama gelaran pesta empat tahunan tersebut.
(Ramdani Bur)