BOLOGNA – Mantan manajer Valentino Rossi sekaligus pengamat MotoGP, Carlo Pernat, tak setuju jika Andrea Dovizioso dipandang sebagai pembalap yang gagal di MotoGP 2020. Sebab, Dovizioso dinilai sudah bekerja dan berusaha sangat keras untuk bisa tampil gemilang dan bersaing memperebutkan gelar juara.
Di MotoGP 2020, pil pahit memang harus ditelan Dovizioso. Ia hanya bisa merebut satu kemenangan dan satu podium. Di klasemen akhir, pembalap asal Italia itu terpental ke urutan keempat dengan koleksi poin 135 angka.
Terkait penmpilan ini, Pernat menilai kesalahan tak hanya semata-mata dilakukan oleh Andrea Dovizioso. Timnya, Ducati, menjadi yang paling berperan dalam kegagalan tersebut karena kurang memberi bantuan.
BACA JUGA: Masih Sering Update soal MotoGP, Dovizioso Gagal Move On?
Menyadari bahwa pembalapnya mengalami masalah dan terus mengeluhkan soal kondisi motor balapnya, Ducati dinilai Pernat kurang sigap dan cekatan dalam mengatasi hal tersebut. Alhasil, Dovizioso yang sejatinya dijagokan menjuarai MotoGP 2020 harus menelan pil pahit.
Kondisi ini semakin disayangkan karena MotoGP 2020 sendiri menjadi musim terakhir Dovizioso membalap di Ducati. Ia sejatinya punya harapan besar untuk mempersembahkan hasil terbaik sebagai kado perpisahan.
Kans untuk mewujudkan hal itu pun terbuka lebar karena Marc Marquez yang absen panjang. Tetapi akhirnya, Dovizioso lagi-lagi gagal merebut gelar juara di MotoGP. Kini, sang pembalap tengah vakum dari pentas MotoGP.
“Saya tidak menganggapnya gagal krena itu bukan semata-mata kesalahannya. Dia tidak berada dalam kondisi psikologis yang tepat,” ujar Pernat, sebagaimana dikutip dari GP One, Selasa (22/12/2020).
“Anda tidak dapat meninggalkan pembalap yang telah dikenal selama delapan tahun menunggu begitu saja, yang membuatnya lelah sepenuhnya,” lanjutnya.
“Di sisi lain, harus dikatakan bahwa pembalap dengan kondisi yang tak baik ini harus bertarung demi gelar juara sampai akhir, tetapi semuanya tidak dapat terjadi,” tukas Pernat.
(Ramdani Bur)