Pegolf Seksi Paige Spiranac Punya Mainan Baru

WHEAT RIDGE – Mantan pegolf profesional, Paige Spiranac, punya mainan baru untuk mengisi waktu luang di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Jika biasanya Paige memukul bola golf, wanita asal Amerika Serikat (AS) itu kini bermain puzzle.

Melalui Instastories (@_paige.renee), Paige menunjukkan kepingan-kepingan puzzle yang masih berantakan di lantai. Dia tampak cukup kesulitan untuk menyusunnya karena menuliskan keterangan, “saya akan selesaikan puzzle bodoh ini.”

Meski sulit, permainan puzzle cukup menyenankan untuk mengisi waktu luang. Ketika bosan dengan puzzle tersebut, Paige bisa kembali memainkan olahraga yang telah membesarkan namanya, yaitu golf.

Semasa aktif sebagai pegolf profesional, Paige kerap menunjukkan bakatnya. Paige pernah ikut ambil bagian pada turnamen Cactus Tour 2016 dan LPGA, Ladies Scottish Open 2016.

BACA JUGA: Kazakhstan Punya Tatyana Demyanova, Brasil Tak Kalah Hebat dengan Jaqueline Carvalho

Setelah pensiun, Paige tetap bergelut di dunia golf dengan membuat konten untuk Instagram dan YouTube. Fisik Paige membantunya untuk terkenal di media sosial.

Instagram Paige kini sudah memiliki 2,9 juta pengikut dan YouTube-nya punya 178 ribu pelanggan. Wajah cantik dan tubuh ideal Paige membuat banyak merek terkenal mau menjadikannya bintang iklan.

Namun, fisik Paige tidak selamanya mendatangkan keberuntungan. Paige juga kerap menjadi sasaran komentar-komentara miring dari orang-orang di dunia maya.

Dia pernah disebut sebagai pelacur oleh salah satu orang di dunia maya. Paige sedih dan murka karena komentar itu tidak sesuah dengan kenyataan. Dia pun meminta orang-orang untuk berhenti menyebutnya pelacur.

“Saya mendapatkan komentar ini (tentang tubuhnya) sepanjang waktu. Saya ingin meluruskannya. Saya tidak pernah dan tidak akan pernah mengeluh tentang itu,” tulis Paige di twitter-nya (@PaigeSpiranac), Minggu (20/12/2020).

"Hanya saja, jangan panggil saya pelacur hanya berdasarkan atasan yang saya suka pakai. Itu tidak sulit untuk dimengerti,” tukasnya.

(Mochamad Rezhatama Herdanu)