Bagi Pernat, hal itu merupakan sesuatu yang wajar dilakukan oleh tim-tim sehingga tak menyalahkan langkah yang diambil Ducati. Tetapi, ia menyayangkan sikap Ducati yang terkesan mengombang-ambing nasib pembalap andalannya itu.
Padahal, Dovizioso sendiri diketahui sudah memberi kontribusi besar kepada Ducati dalam beberapa tahun terakhir. Ia menjadikan dirinya pesaing terkuat Marc Marquez dalam perebutan gelar juara dalam tiga musim terakhir MotoGP 2020. Meski gagal mengalahkan Marquez, ia berhasil menyabet status runner-up.
“Andrea Dovizioso dan Battistella melakukan hal yang benar, mereka muak. Negosiasi tidak pernah berhasil,” ujar Pernat, sebagaimana dikutip dari GP One, Selasa (18/8/2020).
“Pembalap selalu memutuskan, tetapi manajernya melakukan semua yang dia bisa. Saya tidak membahas keinginan Ducati untuk meremajakan pembalap, tapi cara mereka melakukannya,” tukasnya.
(Ramdani Bur)