JAKARTA – Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) bakal menyelenggarakan sebuah kompetisi bertajuk Home Tournament mulai Rabu 24 Juni 2020. Turnamen ini akan mempertandingkan antaratlet pelatnas di semua sektor.
PBSI menggagas turnamen ini setelah sejumlah kompetisi harus mengalami penundaan hingga pembatalan sebagai imbas merebaknya virus corona secara global. Alhasil, sejak Maret 2020, tak ada kompetisi yang bisa diikuti oleh para pemain pelatnas.
Demi mengobati rasa rindu bermain di lapangan, PBSI pun akhirnya menggelar turnamen tertutup ini di Pelatnas PBSI Cipayung. Turnamen sendiri akan berlangsung selama lima pekan yang dimulai pada Rabu 24 Juli 2020.
BACA JUGA: Jonatan Christie Akui Belum Bisa Pulang ke Rumah sejak All England 2020
Setiap pekannya, turnamen akan digelar selama tiga hari, yakni pada Rabu, Kamis, dan Jumat. Kompetisi akan digelar dalam dua sesi, yakni sesi pertama pada pagi hari mulai pukul 08.30 dan sesi sore pada pukul 15.00 WIB.
Di pekan pertama, kompetisi akan mempertandingkan nomor ganda putra. Sejumlah nama pebulu tangkis besar Indonesia pun akan turut bertanding, seperti Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, dan masih banyak lainnya.
"Atlet sudah menjalani latihan cukup panjang, mulai dari latihan untuk jaga kondisi dan feel bermain, hingga latihan intensif mulai awal Juni untuk mengondisikan persiapan menuju turnamen. Tapi melihat perkembangan yang ada, sejumlah turnamen batal. Turnamen yang sudah dijadwalkan pun masih belum ada kepastian, sedangkan para pelatih melihat anak-anak sudah haus bertanding," ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, sebagaimana dikutip dari laman resmi PBSI, Selasa (23/6/2020).
"Maka kami berinisiatif untuk memberi wadah kompetisi bagi atlet. Inspirasi awalnya dari tim ganda putra, lalu sektor lain pun berkeinginan timnya untuk bertanding di Home Tournament, jadi kami buat Home Tournament untuk semua sektor," lanjutnya.
Budiharto pun memastikan bahwa protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat dalam kompetisi ini. Hal itu tentu saja dilakukan demi mencegah penyebaran virus corona yang masih merebak di Indonesia.
"Kejuaraan ini dilangsungkan tanpa penonton dan protokol pencegahan Covid-19 akan tetap berjalan," tukas Budiharto.
(Fetra Hariandja)