JAKARTA – Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, gagal mempertahankan gelar juara All England mereka. Sebab, di babak perempatfinal, Ahsan/Hendra dibuat tersingkir oleh pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Watanabe, dengan skor 18-21, 19-21.
Selama ini, Endo/Watanabe memang menjadi momok yang selalu membuat ganda putra nomor satu Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, tersandung. Akan tetapi, Ahsan/Hendra merupakan pasangan yang mampu mengatasi permainan Endo/Watanabe tersebut.
Baca juga: Marcus/Kevin Sudah Habis-habisan saat Hadapi Endo/Watanabe
Kendati demikian, harus disayangkan karena di All England 2020 Ahsan/Hendra gagal menjegal Endo/Watanabe. Menurut Pelatih Ganda Putra PBSI, Herry Iman Pierngadi, hal itu terjadi lantaran Ahsan/Hendra tidak dalam kondisi sempurna.
Sebelum bersua dengan Endo/Watanabe, Ahsan/Hendra sejatinya selalu berhadapan dengan pasangan asal Jepang lainnya. Pertandingan-pertandingan itu tentunya menguras stamina Ahsan/Hendra sebab The Daddies selalu dipaksa bermain tiga gim.
“Kalau Ahsan/Hendra mungkin kasusnya agak berbeda menurut saya. Karena Ahsan/Hendra dari babak pertama mereka ketemunya Jepang terus, ketat terus dan juga rubber. Sampai di pertandingan ketiganya mereka ketemu Endo/Watanabe,” jelas Herry IP, mengutip dari laman resmi PBSI, Selasa (17/3/2020).
“Memang kalau ketemu Endo/Watanabe kondisi fisik kita harus benar-benar fresh. Karena kalau mau ambil poin dari mereka harus membunuh. Membunuh artinya apa? Ya kita harus menyerang. Nggak bisa kita dapat poin secara gratis, menunggu kesalahan mereka. Jadi benar-benar harus membunuh, makanya tenaga dan fisik harus fresh dan nggak boleh kendor,” paparnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)