POLEMIK soal desain Sirkuit Formula E (FE) Jakarta di kawasan Monumen Nasional (Monas) menuai kontroversi. Sebab, terjadi silang pendapat mengenai status Monas sebagai cagar budaya yang tidak boleh diutak-atik. Kontroversi itu lantas menyeret nama seorang Hermann Tilke.
Lelaki berkebangsaan Jerman itu disebut-sebagai sebagai orang yang mengusulkan desain sirkuit di kawasan Monas untuk E-Prix Jakarta 2020, 6 Juni mendatang. Hermann Tilke sendiri bukan nama yang asing di kalangan pecinta dunia balap khususnya Formula One (F1).
Baca juga: Daftar Pembalap Formula E 2019-2020
Pria kelahiran Olpe, 31 Desember 1954, itu merupakan arsitek sirkuit kepercayaan Federasi Balap Mobil Internasional (FIA). Karyanya bisa dilihat pada sejumlah lintasan, seperti Sirkuit Internasional Sepang di Malaysia, Sirkuit Jalan Raya Marina Bary di Singapura, dan Sirkuit Internasional Shanghai di China.
Hermann Tilke memang tidak jauh-jauh dari dunia balap. Ia sempat mengaspal di beberapa ajang balap, terutama touring dan endurance di Jerman. Sebagian besar karier balapnya dihabiskan di Sirkuit Nordschleife (sekarang Nurburgring).
Setelah menyelesaikan pendidikan pada Program Teknik Sipil dengan spesialisasi Manajemen Transportasi dan Lalu Lintas di Aachen, Hermann Tilke mendirikan perusahaan sendiri pada 1984. Perusahaan itu diberi nama Tilke Engineers dan Architects yang bergerak di bidang tata kota dan bangunan lainnya.