SELANGOR – Pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku sama sekali tidak berniat untuk mengikuti Fabio Quartararo (Petronas Yamaha) saat sesi Kualifikasi MotoGP Malaysia 2019 digelar siang tadi. The Baby Alien –julukan Marquez– sadar sempat berada di Quartararo selepas keluar dari pit.
Hanya saja, Marquez tidak menjadikan Quartararo sebagai target, melainkan rider lain. Akan tetapi, ketika membidik pembalap lain, Marquez justru terjatuh di tikungan kedua Sirkuit Sepang. Saat itu, Marquez terpental tepat di belakang motor Quartararo.
Parahnya, kepala Marquez terbentur aspal terlebih dulu. Beruntung, Marquez tidak mengalami cedera serius dan siap melakoni balapan yang berlangsung Minggu 3 November 2019 siang WIB.
BACA JUGA: Marquez Jatuh di Kualifikasi MotoGP Malaysia, Zeelenberg: Semoga Ia Tak Cedera
“Jujur, saya sedang mencari pembalap lain. Sebab, sulit untuk mengikuti Quartararo. Ketika Yamaha sudah menggunakan ban baru, mereka sangat cepat sehingga sulit untuk diikuti. Saya berada di belakang Quartararo, ia mengubah arah dan kemudian saya mengikutinya. Akan tetapi, saya justru terbang (terjatuh),” kata Marquez mengutip dari Crash, Sabtu (2/11/2019).
Setelah terjatuh, Marquez tak dapat lagi melanjutkan sesi kualifikasi. Alhasil, juara dunia tiga kali kelas MotoGP itu harus start dari posisi 11. Start dari tangga ke-11 membuat Marquez menurunkan targetnya di MotoGP Malaysia 2019. Ia menargetkan dapat finis di posisi lima.
Jika benar finis di posisi lima, Marquez akan mendapatkan 11 poin tambahan. Alhasil, koleksi poinnya menyentuh 386 poin. Andai kondisi di atas terjadi, Marquez otomatis menciptakan rekor baru sebagai kolektor angka terbanyak dalam satu musim kompetisi MotoGP.
Sebelumnya, rekor dipegang Jorge Lorenzo dengan raihan 383 angka. X-Fuera –julukan Lorenzo– mencetaknya pada MotoGP 2010 saat masih memperkuat Tim FIAT Yamaha.
“Jujur lebih mengecewakan start dari posisi 11 ketimbang terjatuh. Kami start dari posisi ke-11, namun kami akan mencoba 100 persen. Target kami adalah finis di posisi kelima dan itu adalah target yang realistis. Jika finis podium adalah hal yang sempurna, sedangkan menang adalah sesuatu yang sulit,” tutup Marquez.
(Ramdani Bur)