Selain pujian yang dilontarkan Irfandi atas seniornya, petenis non unggulan itu juga menganggap pertandingan ini banyak memberinya pelajaran baginya. Menurut dia jam terbanglah yang menjadi kunci kemenangan.
"Saya sudah berupaya maksimal selama pertandingan. Tapi dia (Christopher) lebih berpengalaman. Saya akan terus mengembangkan permainan agar bisa berprestasi lebih baik lagi," kata Irfandi.
Christoper mengikuti jejak lima petenis unggulan lainnya yang sudah lebih dulu lolos yaitu Joseph Sirriani (Australia) unggulan kedua, Aditya Hari Sasongko (Yogyakarta) unggulan keempat, Wisnu Adi Nugroho (Jawa Tengah) unggulan kelima, Indra Wijaya (DKI Jakarta) unggulan keenam serta Arief Rahman (Kalimantan Timur) unggulan ketujuh.
(Fetra Hariandja)