MILTON KEYNES - Empat kali juara dunia balap Formula1, Sebastian Vettel mengumumkan kalau dirinya akan hijrah dari Red Bull ke Ferrari mulai musim balap 2015. Kepindahan Vettel ke Ferrari dinilai menguntungkan tim balap berlogo Kuda Jingkrak itu karena pembalap asal Jerman tersebut dinilai memiliki bakat dan masa depan yang bagus.
Bagi Red Bull, perpisahannya dengan Vettel menimbulkan spekulasi mengenai masa depan prestasi tim balap yang identik dengan simbol dua banteng merah tersebut. Apalagi Vettel dan Red Bull pernah sama-sama merasakan gelar juara dunia selama empat musim tanpa putus (2010, 2011, 2012 dan 2013).
Namun kepergian Vettel ke Ferrari tidak membuat Red Bull kehilangan arah. Menurut Dietrich Mateschitz, bos tim balap Red Bull sekaligus pemilik minuman berenergi dengan merek yang sama itu yakin kalau kepergian Vettel membawa berkah untuk perusahaannya.
"Melihat teknologi kami yang didukung Renault, kami pikir kami tidak butuh orang seperti dia (Vettel) lagi," cetus Mateschitz kepada media Jerman, DPA seperti mengutip dari Sportsmole, Sabtu (11/10/2014).
Pria 70 tahun itu menganalisis bahwa teknologi Red Bull masih bisa bersaing ketat dengan tim lain. Dominasi Mercedes musim ini juga semakin menguatkan pendapat Mateschitz bahwa Vettel masih bisa dikalahkan, meski sudah didukung mobil dan staf yang kuat.
Selain itu, kepergian Vettel malah bisa menghemat keuangan Red Bull. "Kepergian Vettel sebenarnya membuat keuangan kami jauh lebih hemat," imbuhnya.
Setelah Vettel mengumumkan tim balapnya untuk musim depan, manajemen Red Bull langsung bergerak cepat dengan mengontrak pembalap belia berusia 20 tahun asal Rusia, Daniil Kyvat. Kyvat merupakan pembalap hasil binaan akademi balap Red Bull.
(Fajar Anugrah Putra)