Sindonews.com - Rencana pengambilalihan pengelolaan Persib Bandung dari PT. Persib Bandung Bermartabat (PT. PBB) oleh klub-klub mantan anggota Persib, dinilai sebagai sikap yang terlalu reaktif.
Sejumlah elemen, termasuk bobotoh menyayangkan pergerakan 36 mantan klub yang terkesan tidak cukup sabar menunggu tindakan nyata dari PT. PBB. Panglima Viking Persib Fans Club, Ayi Beutik meminta agar ke-36 klub mantan anggota Persib menahan diri dan bersikap dingin.
Ayi yakin, permasalahan antara 36 mantan klub anggota Persib dengan PT. PBB bakal segera mencair dan cepat atau lambat bakal segera terselesaikan. ''Saya kira dalam kondisi seperti saat ini, lebih baik semua pihak menahan diri dan tidak emosional dalam menyikapi berbagai persoalaan yang terjadi di Persib,” tutur Ayi.
Pria lulusan Fakultas Planologi ITB ini, khawatir jika permasalahan antara 36 mantan klub anggota Persib dan PT. PBB ini meruncing akan merusak kondusifitas di internal klub. Apalagi katanya, performa Maung Bandung saat ini sedang dalam tren menanjak menysul dua kemenangan plus satu kali hasil imbang di tiga laga terakhir.
''Apalagi performa Persib sekarang sedang dalam kondisi grafik menanjak. Tentu akan sangat disayangkan jika Persib harus membagi konsentrasi antara mengejar target di akhir musim dan menyelesaikan masalah di internal klub,” tegasnya.
Ayi mengharapkan, baik PT. PBB dan 36 mantan klub yang kini bernaung di bawah Pengcab PSSI Kota Bandung lebih intens melakukan komunikasi sehingga perselisihan yang terjadi menemui jalan buntu yang bisa menyebabkan konflik berkepanjangan.
Seperti diketahui 36 klub mantan anggota Persib saat ini kembali menyuarakan tuntutan kejelasan status hubungan maupun posisi mantan klub yang secara historis adalah pendiri Persib di PT. PBB. Mereka menuntut hak kepemilikan saham sebesar 1% seperti yang dijanjikan ketika PT. PBB pertama kali di bentuk pada pertengahan.
Sebelumnya, Ketua Pengcab PSSI Kota Bandung, Dada Rosada menyatakan siap mengakomodasi dan menjembatani keinginan ke-36 klub amatir. Dada sendiri sudah melakukan pertemuan dengan ke-36 klub amatir asal Kota Bandung di kediamananya di Kampung Madur, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, tiga hari lalu.
''Ke-36 klub ini meminta kepada Pengcab PSSI Kota Bandung meminta kejelasan bagaimana kaitan hubungan antara ke-36 klub ini dengan PT. PBB. Kita akan rumuskan dengan membentuk tim kecil yang bertugas untuk menyampaikannya kepada PT. PBB,” terang Dada di Pendopo Wali Kota Bandung, Jalan Balong Gede, Rabu (23/5) lalu.
Dada menyatakan belum memastikan langkah strategis apa yang akan diambil Pengcab PSSI Kota Bandung maupun klub-klub dalam upaya mendapatkan hak kepemilikan saham. Ia berjanji akan memperjuangkan keinginan klub-klub terlepas dari diterima atau tidaknya rumusan yang disampaikan oleh tim kecil kepada PT. PBB.
''Harapan Pengcab PSSI Kota Bandung, tentu saja bisa merealisasikan keinginan klub-klub. Sebab mereka juga punya hak dan punya rasa cinta untuk kemajuan Persib.
Secara historis pun mereka memiliki ikatan yang kuat,” tandas Dada.
Salah seorang pengurus harian PS UNI Bandung, Oce Permana mengungkapkan klub-klub amatir asal Kota Bandung merasa risih oleh kebijakan atau langkah yang selama ini diambil PT. PBB.
''Ketika mereka menyatakan akan go public, hal itu membuat kami kecewa. Sebab, klub yang secara historis memiliki kontribusi terhadap berdirinya Persib tidak diajak komunikasi,” terang Oce.
(Andrianto W. Widodo)