ENSTONE - Renault menutup Formula One (F1) musim 2008 dengan gemilang. Bos Flaivio Briatore pun optimis, pabrikan asal Prancis itu telah kembali menunjukkan kehebatannya.
Renault sempat berjaya di F1. Ketika itu, pembalap mereka Fernando Alonso menjadi juara dunia dua kali berturut-turut yakni musim 2005 dan 2006. Namun, prestasi Renault mandek pada musim 2007, saat Alonso memutuskan hijrah ke McLaren.
Dan penampilan Renault kembali terpuruk ketika musim 2008 dimulai. Beruntung, Alonso mampu bangkit untuk memenangkan dua balapan sebelum ajang jet darat super cepat itu berakhir.
"Kami sudah melakukan semuanya yang dibutuhkan Renault. Kami melakukan perubahan, meningkatkan peforma mobil di setiap balapan," jelas Briatore kepada autosport, Jumat (21/11/2008).
"Kami sudah kembali sama seperti musim 2006. Ferrari juga sempat tidak pernah menang pada musim 2005 silam. Dan di F1 hal seperti ini sudah lumrah," tegas pria asal Italia itu.
"Tapi supaya bisa bangkit, kami harus melakukan banyak perubahan, menyewa orang baru, muda dan lapar akan sukses. Rahasianya adalah, Anda harus tahu apa yang salah baru kemudian Anda bisa mulai bekerja," tambahnya.
Sementara itu, meski pengumuman resmi pembalap Renault baru diumumkan setelah musim F1 berakhir, namun Briatore sudah yakin Alonso akan bertahan dengan tim yang bermarkas di Enstone itu.
"Sebenarnya, Fernando dan saya telah membicarakan masalah kontrak ini setiap pekan, tapi kami setuju untuk tidak membicarakan masalah ini hingga akhir musim," papar pria yang kini 58 tahun tersebut.
"Dengan keberadaannya di tim, kami bisa melakukan eksperimen dengan pembalap lainnya. Sayang, Sebastien Grosjean terlalu muda buat berlaga di F1 dan selain itu dia juga sering membuat kesalahan di ajang GP2 tahun ini," lanjutnya.
"Jika Anda ingin mengalahkan tim lain, maka Anda membutuhkan pembalap yang kuat. Sama seperti apa yang kami lakukan dengan Fernando, dan McLaren bersama pembalapnya Lewis Hamilton," tandasnya.
(Hendra Mujiraharja)