Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lockout Buntu, Pemain Tuntut NBA

Hendra Mujiraharja , Jurnalis-Selasa, 15 November 2011 |11:04 WIB
<i>Lockout</i> Buntu, Pemain Tuntut NBA
Presiden Asosiasi Pemain NBA Derek Fisher (Tengah). Foto: Reuters
A
A
A

NEW YORK - Para pemain kembali menolak tawaran terakhir yang diberikan oleh klub NBA. Keadaan ini membuat masa depan NBA musim 2011/2012 terancam tidak bergulir. Para pemain NBA menuntut Komisioner David Stern.
 
Asosiasi Pemain NBA (NBPA) mengatakan tidak akan melanjutkan lagi pembicaraan dengan pemilik klub. NBPA siap mengambil jalur hukum demi menuntaskan masalah lockout ini. Praktis, kompetisi NBA musim 2011/2012 menjadi semakin tidak jelas.
 
"Kami sudah mencapai sebuah kesimpulan yang mana proses tawar menawar ini sudah berakhir. Satu jam yang lalu, kami sudah mengirimkan tuntutan kepada komisioner David Stern dan NBA," jelas direktur eksekutif NBA Billy Hunter.
 
Hal yang sama juga pernah terjadi di kompetisi NFL pada tahun ini. Meski demikian, pemilik NFL dan para pemain sudah menemukan kata sepakat untuk mengakhiri masalah mereka, sehingga kompetisi sudah bisa berlangsung.
 
Sejak masalah lockout ini bergulir, NBA memang sudah membatalkan jadwal bulan pertama pertandingan NBA, yang seharusnya mulai bergulir dua pekan lalu. Tidak ada jaminan masalah lockout ini bisa selesai dalam waktu dekat.
 
Perlu diketahui, tawaran terakhir para pemilik klub NBA adalah pembagian keuntungan sekira 50-50 dengan para pemain. Namun, tawaran itu dengan tegas ditolak oleh para pemain NBA, yang pada kontrak sebelumnya mendapatkan 57 persen pembagian keuntungan.
 
"Kami akan membiarkan tim legal kami memimpin proses tuntutan, dan semoga pada satu titik bisa membantu kami dalam mendapatkan sebuah kesepakatan yang lebih adil untuk kedua pihak," tandas presiden NBPA Derek Fisher dilansir Reuters, Selasa (15/11/2011).

(Hendra Mujiraharja)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement