LESATAN Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathanael Pasaribu tanda kebangkitan prestasi bulu tangkis Indonesia? Kedua wakil Indoneisa itu bersinar di China Open 2025.
Bahkan, Fajar/Fikri berhasil bawa pulang gelar juara. Pencapaiannya itu membawa dunia bulu tangkis Indonesia akhirnya pecah telur gelar juara di turnamen berlevel Super 1000.

Prestasi luar biasa diukir Fajar/Fikri di China Open 2025. Meski berstatus pasangan baru, Fajar/Fikri bisa langsung nyetel hingga mengalahkan lawan-lawan berat.
Di babak kedua, Fajar/Fikri kalahkan rekan sekompatriotnya sendiri, yakni Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani dengan skor 21-8 dan 21-13. Kemudian, di perempatfinal, Fajar/Fikri tampil fantastis hingga pulangkan unggulan ketiga dari Korea Selatan, Kim Won-ho/Seo Seung-jae.
Kegemilangan mereka berlanjut ke semifinal. Kali ini, Fajar/Fikri tumbangkan andalan tuan rumah, yakni Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19 dan 21-17.
Lolos ke final, Fajar/Fikri kembali tampil gacor. Mereka kalahkan anak asuh Herry IP, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (China) dengan skor 21-15 dan 21-14.
Tak hanya Fajar/Fikri, Jafar/Felisha juga tampil gemilang di China Open 2025. Pasangan muda pelatnas PBSI itu bisa melesat ke babak semifinal.
Jafar/Felisha jadi satu-satunya wakil di luar China yang lolos ke semifinal. Sayangnya, mereka gagal ke final karena langkahnya dihentikan unggulan kedua dari China, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin, dengan skor 21-16, 15-21, dan 16-21.
Penampilan moncer Jafar/Felisha bukan hanya terlihat di laga semifinal. Dia bahkan bisa kalahkan unggulan ketiga asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Yang Suet, dengan skor 21-13, 18-21, dan 21-17.

Tentunya, kegemilangan dua pasangan Indonesia itu jadi hal positif untuk bulu tangkis Indonesia yang tengah terpuruk. Bulu tangkis Indonesia cukup kesulitan bersaing di turnamen level atas sehingga sepi gelar juara tahun ini.
Menarik menantikan kiprah lanjutan 2 pasangan tersebut. Utamanya tentu saja Fajar/Fikri. Sebab, duet mereka sejatinya hanya bersifat sementara.
Fajar/Fikri dipasangkan karena pasangan bermain mereka sebenarnya berhalangan bermain. Muhammad Rian Ardianto yang merupakan partner bermain Fajar harus absen sejenak karena mendampingi sang istri melahirkan. Sementara Daniel Marthin, dia harus menepi karena dalam proses pemulihan cedera.
Melihat moncernya penampilan Fajar/Fikri, akankah pasangan ini akhirnya dipermanenkan? Menarik menantikan penampilan keduanya.
(Djanti Virantika)