Alasan ketiga adalah Alwi Farhan. Meski daftar pemain untuk laga ini belum resmi dirilis, Alwi diyakini akan kembali dimainkan.
Sebab, Alwi Farhan jadi andalan Indonesia di sektor tunggal putra. Sejauh ini, Alwi pun bekerja apik. Dia pun punya bekal penting untuk melawan China.
Diprediksi, China akan menurunkan Hu Zhe An di final. Secara rekor pertemuan, Alwi pun unggul atas Hu. Dari 4 pertemuan yang telah terjadi, Alwi sukses menang di 3 pertemuan.
Indonesia juga dijagokan juara karena skuad Indonesia memang unggul pengalaman ketimbang skuad China di Badminton Asia Mixed Team Championship. Hal ini turut terlihat di sektor ganda.
Pada sektor ganda putra, Indonesia bahkan memboyong 2 pasangan terbaik Tanah Air saat ini, yakni Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan juga Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati. Kemudian, di ganda putri, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia juga tengah gacor hingga bahkan baru juara Thailand Masters 2025.
Begitu juga di ganda putra. Indonesia bawa 2 pasangan, yakni Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dan juga Rahmat Hidayat/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang sudah malang-melintang banyak mengikuti pertandingan. Hal ini tentunya jadi bekal penting.
Alasan terakhir tim bulutangkis Indonesia akan juara Badminton Asia Mixed Team Championship 2025 adalah ambisi ukir sejarah. Jika berhasil juara, ini pertama kalinya Indonesia merebut gelar di pentas Badminton Asia Mixed Team Championship.
Sejauh ini, kiprah terbaik Indonesia di Badminton Asia Mixed Team Championship adalah lolos semifinal. Hal itu terjadi pada 2019. Pencapaian ini membuat Indonesia merebut medali perunggu.
Tak ayal, tim bulutangkis Indonesia akan makin termotivasi untuk tampil ciamik di Badminton Asia Mixed Team Championship 2025. Mereka tentu ingin mengukir sejarah.
(Djanti Virantika)