KISAH duet baru Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata saat debut di Indonesia Masters 2025 akan diulas dalam artikel ini. Mereka diketahui mencoba satukan chemistry meski sama-sama pendiam.
Marwan/Aisyah sendiri bisa melangkah hingga babak 16 besar Indonesia Masters 2025. Keduanya pun memiliki cerita tersendiri sebagai salah satu pasangan baru di Pelatnas PBSI.

Meski sudah dipasangkan sejak akhir tahun lalu, tetapi Faza/Aisyah memang terbilang tampil kurang menonjol di antara pasangan lain. Akan tetapi, Faza/Aisyah mulai menunjukkan taringnya di Indonesia Masters 2025.
Faza/Aisyah pun berhasil lolos ke 16 besar usai menaklukkan wakil Jerman, Jones Rafly Jansen/Thuc Phuong Nguyen. Mereka menang dalam pertarungan tiga gim dengan skor 19-21, 21-16, dan 21-13.
Sayangnya, mereka gagal melaju ke perempatfinal. Faza/Aisyah kalah dari wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jamie, dengan skor 16-21 dan 9-21.
Untuk duet Faza/Aisyah, ini menjadi debut keduanya di Indonesia Masters 2025 dan tampil di level Super 500. Sementara bagi Faza, ini adalah menjadi penampilan perdananya di Istora Senayan.
"Pertama-tama senang sekali bisa debut (di Istora) karena ini salah satu impian dari kecil ingin main di Istora. Ya tegang sih awalnya, campur aduk, senang dan tegang," kata Faza saat ditemui di Istora Senayan.
"Ya senang sama partner baru bisa main di Indonesia Masters 2025," tambah Aisyah.
Meski begitu, sejak keduanya dipasangkan, Faza/Aisyah belum terlalu bersinar hingga menjalani enam turnamen. Diakui keduanya masalah chemistry memang menjadi persoalan mereka.
Apalagi, keduanya sama-sama pendiam sehingga dari sisi komunikasi sedikit mengalami kesulitan. Namun, Faza mencoba membuka pembicaraan terlebih dahulu agar mereka bisa menyatukan chemistry dengan baik.
"Ya dari saya, memang Ais kan orangnya enggak banyak ngomong, jadi harus saya yang memulai, saya yang membuka omongan 'ayo ayo'. Tos-tosan juga," jelas Faza.
"Ya sekarang sedikit demi sedikit mulai membaik, dari chemistry-nya. Saya juga aslinya pendiam tapi saya harus belajar untuk bisa berkomunikasi," imbuh Faza.
(Djanti Virantika)