FRANCESCO Bagnaia enggan jemawa menang di sprint race MotoGP Mandalika 2024. Dia pun langsung alihkan fokus ke balapan utama.
Mentas di Sirkuit Mandalika, Sabtu 28 September 2024 siang WIB, Pecco -sapaan Bagnaia- memulai balapan dari posisi keempat. Namun, dia bisa langsung melompat ke urutan kedua selepas start.
Belum genap satu lap berjalan, Pecco sukses naik ke posisi terdepan. Sebab, Martin yang berada di depannya terjatuh di Tikungan 16 hingga terpental ke urutan paling belakang.
Bintang asal Italia itu pun berhasil mengamankan kemenangannya. Sedangkan Martinator -julukan Martin, dia pada akhirnya finis di urutan 10.
Dengan hasil tersebut, Pecco memangkas ketertinggalannya menjadi 12 poin saja dari Martin, yang berada di puncak klasemen. Walau menang, sang juara bertahan enggan jemawa karena masih ada balapan utama, Minggu (29/9/2024) pukul 14.00 WIB.
“Sebuah kesuksesan yang penting, namun aspek yang menarik dan penting adalah GP (balapan utama). Mari kita tunggu dan lihat besok,” kata Bagnaia, dilansir dari Speedweek, Sabtu (28/9/2024).
Lebih lanjut, Bagnaia mengaku bisa lebih memahami motornya yang dalam beberapa balapan terakhir performanya kurang maksimal. Namun, dia tetap masih merasakan sesuatu yang aneh pada kuda besi.
“Setelah pengalaman di semua sesi latihan, saya sekarang memahami motor dengan lebih baik, kami telah belajar. Saya pikir saya bisa bertarung demi kemenangan, tapi perasaannya masih sangat aneh,” jelas rider berusia 27 tahun itu.
Bagnaia pun mengungkapkan apa yang menjadi kunci kemenangannya di sprint race MotoGP Mandalika. Kata dia, faktor suhu di trek Mandalika menjadi salah satu yang sangat berpengaruh.
“Suhu jelas berperan. Kami memiliki suhu aspal 63, lebih tinggi dari sebelumnya pada tahun ini. Itu juga membuatnya lebih berbahaya,” ucap juara MotoGP dua kali itu.
“Setelah Jorge terjatuh, saya mencoba mengulur waktu di sektor pertama dan kemudian sedikit melambat pada saat dia terjatuh. Tapi itu tidak mudah karena tekanan selalu ada. Jika Anda tertinggal, lebih mudah untuk meraih kemenangan,” pungkasnya.
(Djanti Virantika)