Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Veddriq Leonardo, Pencetak Sejarah Indonesia Raih Medali Emas Olimpiade Pertama di Luar Bulu Tangkis

Cahyo Yulianto , Jurnalis-Jum'at, 09 Agustus 2024 |11:25 WIB
Kisah Veddriq Leonardo, Pencetak Sejarah Indonesia Raih Medali Emas Olimpiade Pertama di Luar Bulu Tangkis
Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 (Foto: NOC Indonesia)
A
A
A

KISAH Veddriq Leonardo menarik untuk diulas. Sebab, keberhasilannya meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 menjadi sejarah bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya Indonesia meraih medali emas Olimpiade di luar cabang olahraga bulutangkis.

Veddriq Leonardo, atlet panjat tebing nomor speed putra menjadi angin segar Indonesia berkat keberhasilannya meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.

 

Pada babak final, Veddriq sukses memanjat dengan waktu 4,75 detik saja. Catatan ini 0,02 detik lebih cepat dari lawannya asal China, Wu Peng yang mencatatkan waktu panjatan 4,77 detik.

Sebelumnya, di babak perempat final dan semifinal, Veddriq Leonardo juga mencatatkan waktu yang sangat cepat. Di babak perempat final melawan Bassa Mawem asal Prancis, Veddriq sukses mencatatkan waktu 4,88 detik.

 BACA JUGA:

Berlanjut di babak semifinal melawan Reza Alipour asal Iran, atlet panjat tebing berusia 27 tahun kebanggaan Indonesia itu sukses mencatatkan waktu 4,78 detik.

Kesuksesan Veddriq Leonardo ini menjadi medali emas pertama Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Sebelumnya, kontingen Indonesia baru meraih satu medali perunggu dari cabang olahraga bulutangkis sektor tunggal putri yang dipersembahkan oleh Gregoria Mariska Tunjung.

Lebih dari itu, keberhasilan Veddriq Leonardo dalam meraih medali emas juga sekaligus mengukir sejarah baru sebagai medali emas Olimpiade pertama Indonesia yang berasal dari luar cabang olahraga bulutangkis.

Sebagai informasi, sepanjang keikutsertaan Indonesia di pesta olahraga 4 tahunan terbesar di dunia itu, Indonesia total telah meraih 8 medali emas yang mana semuanya disumbangkan oleh cabang olahraga bulutangkis.

Dimulai pada Olimpiade Barcelona tahun 1992, ada Susy Susanti dan Alan Budikusuma yang masing-masing mempersembahkan medali emas dari nomor tunggal putri dan tunggal putra cabang olahraga bulutangkis.

Pada Olimpiade Atlanta 1996, pasangan ganda putra, Rexy Mainaky dan Ricky Subagja juga sukses mendulang emas. Tradisi itu lantas dilanjutkan oleh pasangan Candra Wijaya dan Tony Gunawan pada Olimpiade Sydney 2000.

Di Olimpiade Athena 2004, kembali sektor tunggal putra yang meraih medali emas, yakni Taufik Hidayat yang sukses mendapatkannya. Kemudian di Olimpiade Beijing 2008, kembali ke sektor ganda putra, pasangan Markis Kido dan Hendra Setiawan.

Sempat nihil emas di Olimpiade London 2012, Indonesia kembali meraih medali emas pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 pada cabang olahraga bulutangkis sektor ganda campuran yang diraih oleh Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir.

Kemudian di Olimpiade Tokyo, giliran pasangan ganda putri, Greysia Polii dan Apriani Rahayu yang sukses mendulang emas.

Veddriq Leonardo menjadi atlet kesembilan yang mempersembahkan medali emas untuk Indonesia dan yang pertama dari luar bulutangkis sepanjang sejarah. Sungguh ini menjadi prestasi luar biasa untuk merah putih.

Sebab, kesuksesan Veddriq Leonardo menjadi bukti bahwa kekuatan Indonesia di Olimpiade bukan hanya di bulutangkis, namun kini juga ada di cabang olahraga panjat tebing.

(Admiraldy Eka Saputra)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement