Hal itu dikarenakan Malaysia memboyong atlet muda berbakat bernama Rashid Sidek. Sosok pemain Malaysia tersebut hampir tidak pernah kalah di setiap pertandingan kejuaraan. Hal itu membuat para atlet tanah air termasuk Rexy Mainaky ketar-ketir dan sempat kalah pada Piala Thomas 1992.
Tentu saja kekalahan tersebut membuat Rexy Mainaky kecewa karena sulitnya menjebol kekuatan Malaysia pada saat itu memang terlalu sulit ditembus. Namun, pada akhirnya, Rexy Mainaky membuktikan kerja kerasnya pada dua tahun kemudian, tepatnya piala Thomas 1994.
Pada tahun tersebut Rexy Mainaky bisa tersenyum bebas bahagia karena tim merah putih memenangkan tiga pertandingan pertama. Hal itu membuat kisah Rexy Mainaky sangat tenar karena berhasil mengangkat trofi tersebut.
(Wikanto Arungbudoyo)