Takut Meninggal Dunia, Marc Marquez Disarankan Segera Pensiun dari MotoGP
MARC Marquez disarankan segera pensiun dari MotoGP. Pasalnya, kondisi Marquez yang terus menunjukkan penurunan performa dikhawatirkan akan membuatnya makin babak belur dalam menjalani balapan hingga nyawanya.
Ya, Marquez memang terseok-seok menjalani kariernya di MotoGP dalam beberapa musim terakhir. Hal itu terjadi usai pembalap bintang Repsol Honda itu mengalami kecelakaan parah di MotoGP Spanyol 2020.
Sejak itu, Marquez kesulitan kembali ke performa gemilang seperti musim-musim sebelumnya. Kondisi itu pun terus tersaji hingga musim ini. Pembalap berjuluk The Baby Alien itu bahkan tengah terpuruk di urutan ke-19 pada klasemen sementara MotoGP 2023 dengan baru meraih 15 poin.
Alih-alih bersaing dan naik podium, Marquez malah lebih sering terjatuh di musim ini. Dia pun kerap absen karena mengalami cedera.
Mendapati kondisi ini, Wayne Gardner pun prihatin melihat kondisi Marc Marquez. Dia memberi saran kepada Marquez untuk segera mengambil langkah pensiun karena kariernya di MotoGP sudah tak berjalan lancar yang terbukti dari kondisinya yang tak kompetitif lagi.
“Marc mengalami banyak cedera, tetapi dia kembali hanya untuk mengalami cedera lagi,” ujar Gardner, dikutip dari Motosan, Senin (17/7/2023).
“Di zaman saya, jika Anda mengalami lima atau enam kecelakaan setahun, Anda bisa mengalami cedera serius. Namun, dengan semua peralatan saat ini, pembalap lebih sedikit mengalami cedera tetapi lebih sering mengalami kecelakaan. Mentalitas berubah, tubuh melemah, dan semuanya menjadi siklus frustrasi,” lanjutnya.
Gardner pun meminta Marquez menerima kenyataan bahwa kondisinya kini sudah kalah saing. Apalagi, usianya sudah tak muda lagi, sementara dirinya harus bersaing dengan pembalap-pembalap muda yang kini mentas di MotoGP 2023.
“Pendapat saya adalah Marquez harus pensiun selagi dia bisa. Saya penggemar beratnya, tapi saya khawatir dia akan terluka jika dia mencoba untuk kembali,” jelas Gardner.
“Motornya telah berubah dan pembalapnya jauh lebih muda. Dia berusia 30 tahun sekarang dan mentalitasnya berbeda,” lanjutnya.
“Saya tidak mengatakan ini dari sudut pandang kritis, saya hanya mengkhawatirkan kehidupan masa depannya. Kita harus menyadari bahwa kita masih memiliki 50 tahun lagi untuk hidup,” pungkasnya.
(Rivan Nasri Rachman)
