Sering Bikin Pro dan Kontra, BWF Resmi Melarang Spin Serve hingga Olimpiade Paris 2024
SERING bikin pro dan kontra, BWF resmi melarang spin serve hingga Olimpiade Paris 2024. Sebagai informasi, spin serve merupakan pengembangan baru dari jenis servis dalam permainan bulu tangkis. Dalam pelaksanaannya, spin serve ini dilakukan dengan melakukan pelintiran pada shuttlecock sesaat sebelum dipukul.
Dengan melakukan hal tersebut, shuttlecock akan berputar secara tidak teratur dan membuat lawan kesulitan untuk mengembalikannya. Spin serve pertama kali digunakan pada Polish Open 2023 Maret lalu.
Pada awalnya, teknik ini disambut baik oleh presiden BWF, Poul-Erik Hoyer sebagai pengembangan yang positif. Namun karena mendapat banyak masukan dari para komunitas bulutangkis, Poul-Erik Høyer menemukan jika spin serve dapat berdampak negatif pada pertandingan.
Lebih lanjut, Poul-Erik Hoyer juga menjelaskan jika spin serve ini memiliki banyak kemiripan dengan ‘Sidek Serve’ yang dulu telah dilarang. Oleh sebab itu, maka BWF secara resmi telah melarang spin serve sejak 12 Mei 2023 lalu.
Dewan BWF menyetujui usulan dari komunitas bulu tangkis untuk melakukan amandemen pada poin 9.1.5 bagian 4.1 Undang-undang Bulutangkis BWF. Dalam isinya, kini setiap pemain bulu tangkis harus melepaskan kok tanpa menambahkan putran dan raket pemain yang servis harus mengenai dasar kok.
Larangan awal penggunaan spin serve oleh BWF ini berlaku sejak 14 Mei 2023 hingga 29 Mei 2023. Dengan kata lain, durasi awal larangan penggunaan spin serve ini berlaku di ajang Piala Sudirman 2023 dan Malaysia Masters 2023.
