BORGO PANIGALE – Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, menyadari ada banyak kritikan yang datang kepadanya sepanjang gelaran MotoGP 2022. Namun, Bagnaia senang bisa bangkit dan menjawab seluruh kritikan itu dengan gelar juara dunia MotoGP 2022.
Ya, Bagnaia mengunci gelar MotoGP 2022 usai finis kesembilan pada seri balapan terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, 6 November 2022. Pembalap asal Italia itu mengalahkan Fabio Quartararo (Yamaha Monster Energy) secara perolehan poin di klasemen akhir.

Kendati demikian, Bagnaia sejatinya merupakan pembalap yang dipandang sebelah mata pada awal musim. Bagaimana tidak, pembalap berusia 25 tahun itu kerap melakukan kesalahan fatal yang membuat dirinya sering gagal finis dalam balapan.
Dengan situasi itu, Pecco -sapaan akrab Bagnaia- mendapat banyak kritik dari pengamat, fans rival, hingga penggemarnya sendiri. Bagnaia dianggap sudah selesai. Akan tetapi, bagi Bagnaia, kritik tersebut justru dijadikan sebagai bahan bakar untuk bangkit.
“Setiap orang dapat memiliki sudut pandang mereka sendiri dan mengatakan apa yang mereka pikirkan,” ungkap Bagnaia, seperti dikutip dari Speedweek, Jumat (11/11/2022).
BACA JUGA: MotoGP 2023: Dani Pedrosa Berharap Dapat Wildcard Lagi demi Terus Kembangkan KTM
“Saya menerima bahwa beberapa orang tidak ingin menjadi penggemar saya karena mereka lebih memilih pembalap lain. Saya juga memahaminya dan saya dapat mengatakan bahwa mereka mengatakan yang sebenarnya,” sambungnya.
“Jika Anda memasuki musim dengan tekanan untuk menang, Anda harus membuktikan bahwa Anda memiliki potensi untuk menjadi juara dunia. Saya melewatkan itu di banyak balapan karena saya jatuh dan membuat kesalahan,” jelas Bagnaia.
“Saya pikir itu normal untuk dikritik setelah kesalahan ini. Saya menerimanya. Saya juga menerimanya ketika saya melakukan kesalahan di Ibiza di musim panas (merujuk pada insiden tabrakan karena mabuk),” tambahnya.
Bagnaia mengatakan, kritik merupakan bagian dari perjalanan untuk meraih gelar juara. Tak menyimpan dendam, Bagnaia justru berusaha untuk mengevaluasi diri setelah mendapatkan kritik keras dari semua orang.

"Itu bagian dari pekerjaan saya, setiap orang dapat memiliki sudut pandang mereka sendiri. Saya mencoba untuk meningkatkan diri saya setiap saat,” jelas Bagnaia.
“Kesalahan bisa terjadi, sayangnya. Tetapi, tanpa kesalahan, Anda tidak akan belajar apa pun dan Anda tidak akan berkembang lebih jauh. Itu bagian dari hidup dan saya menerimanya,” tutupnya.
(Djanti Virantika)