Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Alasan Kenapa Pembalap MotoGP Kebanyakan Berpostur Pendek

Asthesia Dhea Cantika , Jurnalis-Rabu, 31 Agustus 2022 |02:19 WIB
Alasan Kenapa Pembalap MotoGP Kebanyakan Berpostur Pendek
Berikut alasan kenapa pembalap MotoGP kebanyakan berpostur pendek. (Foto: Instagram/@valeyellow46)
A
A
A

ALASAN kenapa pembalap MotoGP kebanyakan berpostur pendek memang kerap menjadi pertanyaan. Bagaimana tidak, umumnya para pembalap MotoGP memiliki tinggi sekitar 170 cm hingga 175 cm. Bahkan, Marc Marquez sang juara dunia memiliki tinggi 169 cm.

Hal ini tentu berbanding terbalik dengan cabang olahraga pada umumnya, seperti sepakbola dan basket. Para pemain kedua cabang olahraga itu umumnya memiliki tinggi rata-rata 180 cm.

Marc Marquez

BACA JUGA: Resmi! Joan Mir Jadi Rekan Setim Marc Marquez di Repsol Honda Mulai MotoGP 2023

Lantas, apa alasan pembalap MotoGP kebanyakan berpostur pendek? Untuk mengetahuinya, simak ulasan Okezone berikut ini.

Alasan Kenapa Pembalap MotoGP Kebanyakan Berpostur Pendek

Dalam wawancara khusus, mantan pembalap, Valentino Rossi, mengungkapkan alasan kenapa pembalap MotoGP berpostur pendek. Mantan pembalap Tim Monster Energy Yamaha itu menjelaskan jika hampir seluruh tim pabrikan memang mencari sosok dengan tubuh pendek.

Penyebabnya, saat mengendarai motor, pembalap dengan postur tubuh pendek akan lebih andal dalam melakukan manuver. Pasalnya, pembalap motor dengan tubuh terlalu tinggi, seperti Rossi, akan mengalami kesusahan dalam mengontrol kendaraannya. Sehingga saat menikung, pergerakannya tak semulus rider lain dengan tubuh lebih mungil.

“Jika Anda memiliki postur tubuh yang tinggi, maka hal tersebut sangat baik ketika Anda sebagai atlet basket. Namun, andai Anda seorang pembalap, maka itu justru menjadi sebuah masalah yang besar,” ujar Rossi, mengutip dari Crash, Rabu (31/08/2022).

Rossi yang saat wawancara masih menjadi pembalap itu juga mengungkapkan selain tinggi badan, berat badan juga cukup berpengaruh. Lantaran, jika berat badannya terlalu berat, pembalap akan kesulitan saat mengendarai dan menguasai motornya saat di lintasan, terutama saat melakukan manuver.

Valentino Rossi

“Tubuh saya cukup tinggi, namun saya beruntung karena badan saya kurus. Karena hal itu saya selalu berusaha untuk menjaga berat badan saya,” jelas Rossi.

“Karena jika berat badan seorang pembalap bertambah 5 kg, maka posisi ketika balapan bisa jatuh hingga 10 peringkat ke belakang. Itu adalah hal yang serius dan bukanlah lelucon,” pungkas pria yang kini berusia 43 tahun itu.

(Djanti Virantika)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement