JAYAPURA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia, Zainudin Amali membantah isu yang mengatakan ada tujuh atlet yang kabur dari karaninta di PON XX Papua 2021. Zainudin Amali menjelaskan bahwa para atlet yang pulang itu hanya telat mengirimkan hasil PCR, jadi bukan karena melanggar karantina.
Ketujuh atlet tersebut berasal dari Tarakan, Kalimantan Utara, sebanyak satu orang; Jambi dua orang; Sidoarjo, Jawa Timur, sebanyak tiga orang; dan satu atlet lainnya asal Yogyakarta.
Lebih lanjut, Menpora Amali menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Jika memang atlet tersebut kabur mereka tak akan bisa kemana-mana lantaran harus memiliki surat, minimal melakukan tes antigen terlebih dahulu.
"Terdapat informasi sebanyak tujuh orang seolah-olah kabur. Tetapi tidak seperti itu kenyataannya. Karena kalau untuk naik ke pesawat, itu pasti ada suratnya, minimal antigen. Jadi mereka yang pergi itu sudah di antigen," ucap Menpora Amali dalam keteranagn pers yang diterima MNC Portal Indonesia Selasa (12/10/2021).
Menpora Amali menambahkan bahwa telah terjadinya keterlambatan dari hasil tes PCR yang dilakukan oleh ketujuh atlet tersebut. Sebab, kurangnya faslitas untuk lab PCR di Papua ini, membuat kepentingan banyak atlet untuk pulang ke kota asalnya semakin menumpuk.
"Hasil dari PCR, memang terlambat setelah mereka di sana. Kenapa terlambat, karena memang kita di sini kekurangan faslitas untuk lab PCR," sambungnya.