Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bimbing Kevin Cordon di Olimpiade Tokyo 2020, Muamar Qadafi: Dari Indonesia untuk Bulu Tangkis Guatemala

Rifqi Herjoko , Jurnalis-Senin, 09 Agustus 2021 |16:40 WIB
Bimbing Kevin Cordon di Olimpiade Tokyo 2020, Muamar Qadafi: Dari Indonesia untuk Bulu Tangkis Guatemala
Muamar Qadafi berkarier di Indonesia hingga melatih Kevin Cordon (Foto: Reuters)
A
A
A

SOSOK Muamar Qadafi ikut terangkat saat pebulu tangkis Guatemala, Kevin Cordon, menembus semifinal cabang olahraga (cabor) bulu tangkis nomor tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020. Qadafi ternyata merupakan orang Indonesia yang memilih berkarier di luar negeri sebagai pelatih bulu tangkis.

Sebagaimana diketahui, Cordon melaju dengan mulus ke semifinal setelah mengalahkan pebulu tangkis Korea Selatan, Heo Kwang-hee, dua set langsung dengan skor 21-13 dan 21-18. Akan tetapi, Cordon gagal melangkah ke final.

Muamar Qadafi dan Kevin Cordon (Foto: Reuters)

Cordon ditundukkan oleh unggulan asal Denmark, Viktor Axelsen, dua set langsung dengan skor 18-21 dan 11-21. Meski begitu, sepak terjang Cordon kali ini merupakan pencapaian terbaik bagi negaranya.

Prestasi tersebut tidak lepas dari peran Pelatih asal Indonesia, Qadafi. Dia adalah satu dari 12 pelatih tanah air yang tersebar di berbagai belahan dunia.

BACA JUGA: Dapat Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020, Timnas Brasil Malah Berkonflik dengan Sponsor

Menariknya, banyak orang belum mengetahui perjalanan sosok asal Solo itu hingga sampai ke Guatemala. Cerita bermula ketika dua rekannya di Djarum Badminton Club, Roy Purnomo, dan Agustinus Sartono menjadi sparring partner di Peru.

“Saat itu, pelatih Peru asal China ingin mengundurkan diri. Sang pelatih memberitahu kedua temannya bahwa dia membutuhkan seseorang untuk melanjutkan tugasnya,'' kenang pria kelahiran 30 Oktober 1981 itu, dikutip dari Badmintonasia, Senin (9/8/2021).

Qadafi pun memutuskan keluar dari PB Djarum pada 2005 dan terbang ke Peru. Menariknya, dia masih berusia 20-an pada saat itu. Awalnya, sang pelatih merasa kesulitan dalam menjalani profesi barunya tersebut, mengingat bulu tangkis bukanlah olahraga populer di sana.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement