Terbukti, di set pertama Susy Susanti sempat tertinggal 5-11. Ia mengaku tertinggal dari sang lawan karena terlalu tegang sehingga mengikuti gaya permainan Bang Soo-hyun. Baru di set kedua, Susy Susanti bangkit dan melanjutkan dominasinya di set ketiga sekaligus memastikan kemenangan.
(Susy Susanti terharu mempersembahkan medali emas bagi Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992)
“Di set pertama, tentunya karena berambisi dan cita-cita yang sangat besar sekali untuk menuntaskan tugas saya, saya justru tampil tegang. Akibatnya, saya kalah karena tampil tegang dan gagal mengembangkan permainan. Lawan benar-benar mengontrol permaninan dan saya mengikuti gaya permainannya,” cerita Susy.
“Tapi, masuk set kedua, pelatih meminta saya fokus dan konsentrasi. Saya diminta tampil bermain dengan tipe saya. Mengajak lawan bermain rally-rally Panjang. Sebab, secara fisik saya lebih menang ketimbang Bang Soo-hyun, sehingga saya bisa menang di set kedua. Di set ketiga, kepercayaan saya lebih besar lagi, sehingga bisa meraih medali emas pertama bagi Indonesia,” kata istri dari pebulu tangkis legenda Indonesa, Alan Budikusuma.
Dari Susy Susanti lah, keran medali emas kontingen Indonesia di Olimpiade terus terbuka. Tentu harapannya, prestasi lebih besar dicatatkan kontingen Tanah Air di Olimpiade Paris 2024.
(Ramdani Bur)