JAKARTA – Sekteraris Kemenpora, Gatot Dewa Broto, mengatakan sebanyak 28 atlet Indonesia yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020 sudah divaksin. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia benar-benar menjalankan protokol Kesehatan yang ketat, sebelum mengirim sang atlet ke multievent empat tahunan tersebut.
“Makanya kami melakukan prokes yang ketat sekali, harus ada tes PCR rutin, terutama di hari menjelang keberangkatan. Kemudian di sana nanti juga kan sistemnya ‘bubble’ maksudnya dari wisma atlet ke venue saja tidak boleh ‘ngelayap’ ke mana-mana,” kata Gatot.
(Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, wakil Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020)
Pihak Indonesia menurut Gatot juga sudah melakukan koordinasi dengan panitia pelaksana Olimpiade Tokyo 2020 bahwa jika ada atlet Indonesia yang setibanya di Tokyo diketahui positif COVID-19, maka ia harus dikarantina selama 7 hari.
“Dan dua hari setelah atlet selesai bertanding, entah karena sudah menang atau tidak lolos ke babak selanjutnya, atlet tersebut harus segera meninggalkan Jepang,” tambah Gatot.
Terkait dengan situasi pandemi di Indonesia saat ini, dengan angka kasus positif cukup tinggi, Gatot Dewa Broto mengatakan bahwa hal tersebut berdampak pada delegasi Indonesia.
BACA JUGA: Dubes RI untuk Jepang Ingatkan Tim Bulu Tangkis Indonesia Taati Aturan
“Ada aplikasi yang mewajibkan baik kontingen, pejabat, atau atlet yang ke sana itu tujuh hari berturut-turut sebelum berangkat itu harus swab PCR. Setelah landing di sana, selama tiga hari berturut-turut kita juga harus swab PCR,” ujar Gatot.