HUELVA – Putri Kusuma Wardani merasa sangat bahagia karena berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di turnamen Spanyol Masters 2021. Ia pun mempersembahkan gelar juara pertamanya di level senior itu kepada seluruh pihak yang sudah mendukungnya selama ini.
Orang-orang yang mendukung Putri KW itu tentu saja adalah keluarga, para pelatih, teman-teman sesama tunggal putri, orang-orang di PBSI, dan tentunya masyarakat Indonesia yang telah mendukungnya.
Bagi Putri KW, gelar juara di Spanyol Masters 2021 takkan pernah diraihnya jika tidak ada orang-orang yang sudah mendukungnya tersebut. Jadi, ia sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah membantunya selama ini.
Baca Juga: Putri KW Rengkuh Gelar Juara Spanyol Masters 2021 Usai Menang Mudah atas Wakil Denmark
“Alhamdulillah saya bisa menyumbang gelar juara (di Spanyol Masters 2021). Kemenangan ini untuk keluarga, pelatih, dan teman-teman tunggal putri. Juga untuk PBSI dan masyarakat Indonesia," kata Putri, seperti yang dilaporkan PBSI, Senin (24/5/2021).
Putri pun mengaku bermain tanpa beban saat tampil di Spanyol Masters 2021 tersebut. Ia tak memikirkan menang atau kalah. Pebulu tangkis berusia 18 tahun tersebut hanya memikirkan bagaimana caranya bermain sebaik mungkin.
Dengan pemikiran itu dan tentunya mempelajari pertandingan dengan baik, Putri lantas berhasil mencapai babak final. Ia bahkan mampu menang mudah di final Spanyol Masters 2021 lantaran mampu mengalahkan Line Christophersen (Denmark) dengan dua gim langsung, 21-15 dan 21-15.
"Bermain di sini saya seperti biasa saja. Tidak mikir menang atau kalah, nothing to lose yang penting saya bisa main bagus. Kalau sudah bagus, saya yakin Tuhan pasti ngasih yang terbaik," tambah Putri.
Putri sendiri mampu mengaku Christophersen di final karena sudah tahu gaya permainan lawannya tersebut. Dengan begitu Putri hanya menyesuaikan apa saja yang dapat dilakukannya agar bisa memaksimalkan kekurangan Christophersen.
Berdasarkan pemantauan Putri, Christophersen dapat bermain buruk jika geraknya dibatasi. Ia lantas mencoba memberikan bola-bola yang pada akhirnya sulit digapai oleh lawan dan membuat permainan tunggal putri Denmark itu berantakan.
“Saya tadi sudah tahu gaya main dia (Christophersen). (Kami) sudah baca kelebihan dan kelemahan lawan. Jadi, tadi strateginya adalah membatasi kelebihan dia agar setidaknya dia menjadi tidak enak mainnya. Jujur, hari ini saya lebih rileks dari kemarin,” tutupnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)