TOKYO – Indonesia menambah atletnya yang akan tampil pada Olimpiade 2020 Tokyo. Hal tersebut terjadi setelah dua pedayung putri, yakni Mutiara Rahma Putri/Melani Putri dinyatakan lolos pada kualifikasi rowing zona Asia/Oceania di Tokyo, Jepang, 5-7 Mei lalu.
Wakil Ketua Pengurus Besar Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) Budiman Setiawan, dalam kunjungannya ke kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Senin, mengatakan Mutiara/Melani akan mewakili Merah Putih pada nomor lightweight women double sculls (LWX2).
"Kami sangat bersyukur karena bisa meloloskan atlet di Olimpiade, yaitu Mutiara/Melani yang turun di nomor lightweight women double sculls (LWX2). Kepastian penampilan mereka juga menjaga partisipasi keikutsertaan rowing di Olimpiade," kata Budiman dalam siaran pers KOI, Senin.
Berlaga di Sea Forest Waterway, Teluk Tokyo, Mutiara/Melani finis pada posisi keempat dengan mencatatkan waktu 7 menit 35,71 detik. Sementara itu posisi pertama diraih oleh pasangan tuan rumah Chiaki Tomita/Ayami Oishi dengan catatan waktu 7 menit 15,84 detik, diikuti pasangan Vietnam Thi Thao Luong/Thi Hao Dinh (7 menit 17,34 detil) dan Zeinab Norouzi Tazeh Kand/Kimia Zarei dari Iran (7 menit 23,86 detik).
Baca Juga:Â Rafael Nadal Masih Galau untuk Ambil Bagian di Olimpiade Tokyo
Namun Iran sudah mengantungi satu tiket sehingga posisi Indonesia pun naik ke peringkat ketiga dan lolos kualifikasi ke pesta olahraga empat tahunan tersebut. Sebagai persiapan ke Tokyo, Mutiara/Melani akan difokuskan latihan di dalam negeri dengan melanjutkan pemusatan latihan di Pengalengan, Jawa Barat.
Budiman menjelaskan PB PODSI sebetulnya berencana mengirim kedua atlet tersebut untuk mengikuti try out ke Kejuaraan Rowing U-23 Eropa. Namun rencana tersebut terpaksa dibatalkan demi menjaga kondisi fisik para atlet sebelum berlaga di Tokyo nanti.
"Rasanya terlalu berisiko. Sebab, mereka juga harus menjalani karantina selama 5-6 hari setelah kembali dari luar negeri. Bagi atlet, tidak latihan selama itu tentu akan memengaruhi peforma mereka"