Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Demi Kasus Iannone Tak Terulang, Pembalap MotoGP Kini Lebih Sering Jalani Tes Doping

Ezha Herdanu , Jurnalis-Sabtu, 14 November 2020 |05:12 WIB
Demi Kasus Iannone Tak Terulang, Pembalap MotoGP Kini Lebih Sering Jalani Tes Doping
Jack Miller (Foto: motogp.com)
A
A
A

VALENCIA – Pembalap Tim Pramac Ducati, Jack Miller, menilai bahwa kini para pembalap MotoGP mendapatkan pengarahan serta menjalani tes doping lebih sering. Miller mengakui hal tersebut dilakukan agar kasus doping seperti Andrea Iannone takkan terulang lagi.

Kasus doping Iannone sendiri pertama kali naik ke permukaan setelah Agen Anti-Doping Dunia (WADA) melakukan tes urin kepadanya usai menjalani balapan di MotoGP Malaysia 2019. Dalam sampel tersebut Iannone dinyatakan positif melakukan doping drostanolone, substansi steroid terlarang untuk atlet.

Sidang pertama kasus doping Iannone sendiri berlangsung pada 19 Desember 2020. Dalam sidang tersebut Iannone dihukum menjalani balapan selama 18 bulan. Namun Iannone pun memilih untuk naik banding keputusan pengadilan tersebut.

Andrea Iannone

Terlebih Iannone sendiri tidak merasa bersalah terkait kasus doping yang menimpanya tersebut. The Maniac Joe –julukan Iannone– berdalih bahwa substansi tersebut masuk ke dalam tubuh usai mengonsumsi daging di Asia.

Baca Juga: Miller dan Zarco Kompetitif di Kualifikasi MotoGP Eropa 2020, Dovizioso Ogah Iri

Dengan fakta itulah yang membuat Iannone lantas membawa kasusnya tersebut ke keputusan Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS). Iannone menuntut agar hukuman larangan tampil 18 bulan tersebut dicabut. Sedangkan pihak WADA justru meminta agar hukuman Iannone ditambah menjadi empat tahun.

Akan tetapi karena pandemi virus Corona (Covid-19) sidang kedua kasus doping Iannone itu harus ditunda hingga 15 Oktober kemarin. Pada Selasa, 10 November 2020, hasil sidang kasus doping Iannone keluar, yang mana Iannone dinyatakan bersalah dan dihukum larangan membalap selama empat tahun.

Miller pun mengatakan bahwa kasus doping yang dialami Iannone sejatinya memberikan dampak positif bagi para pembalap lain. Pasalnya Miller mengakui bahwa para pembalap MotoGP kini mendapatkan porsi lebih banyak untuk menjalani tes doping.

“Kami dapat buku yang menunjukkan apa yang boleh dan tak boleh kami lakukan. Saya juga dalam pantauan WADA sejak tiba di MotoGP, dan saya dites sekali-dua kali tiap tahun,” jelas Miller, sebagaimana dikutip dari GPOne, Sabtu (14/11/2020).

Baca Juga: Gagal di GP Eropa, Miller Berniat Rebut Podium di Seri Valencia

“Tahun ini, saya dites lebih sering daripada sebelum-sebelumnya. Untuk dapat lisensi, kami juga harus ikut kursus sepanjang 3,5 jam dengan WADA. Anda harus baca cara-cara demi menghindari hal macam ini,” sambung pembalap asal Australia tersebut.

“Kami sudah dapat materi, jadi para rider tahu apa yang bisa kami dapat. Saya paranoid soal protein dan suplemen, karena sedikit kontaminasi bisa bikin masalah, dan saya sangat hati-hati mengonsumsinya. Sebuah kesalahan kecil bisa bikin rugi besar, tapi sudah begitu aturannya,” tuntasnya.

(Ramdani Bur)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement