“Saya banyak mati sendiri dan ketekan lawan. Kami banyak keserang lawan terus,” terang Tania, seperti apa yang dilansir dari laman resmo PBSI, Rabu (22/1/2020).
“Game pertama kami banyak menekan lawan. Sebaliknya di game kedua mereka banyak menyerang duluan. Karena kami defendnya belum rapat banget, masih suka bolong. Game kedua dan ketiga akhir kami banyak ketekan. Dan kami belum bisa keluar dari tekanan,” imbuh Ketut.
(Ramdani Bur)