Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kaleidoskop 2019: Suka dan Duka SEA Games Filipina

Rivan Nasri Rachman , Jurnalis-Jum'at, 20 Desember 2019 |10:50 WIB
Kaleidoskop 2019: Suka dan Duka SEA Games Filipina
Tim Voli Putra Indonesia sabet emas SEA Games 2019. (Foto: NOC Indonesia)
A
A
A

SEA Games 2019 menjadi ajang olahraga terbesar yang berlangsung di sepanjang tahun ini. Ajang olahraga multi-event terbesar se-Asia Tenggara itu terasa sangat melekat di hati masyarakat Indonesia karena perwakilan Tanah Air ikut berjuang di kompetisi tersebut.

SEA Games 2019 sendiri berlangsung dari 30 November sampai 11 Desember 2019. Filipina menjadi tuan rumah SEA Games ke-30 dan ajang tersebut diikuti oleh 11 negara yang berada di wilayah Asia Tenggara.

Ajang SEA Games 2019 bisa dikatakan berjalan sukses, namun Filipina yang menjadi tuan rumah dianggap gagal membuat ajang dua tahun tersebut berakhir dengan sempurna. Sebab, ada banyak kekurangan yang terjadi di sepanjang SEA Games 2019 berlangsung.

Seperti halnya venue pertandingan yang belum siap, lalu kurangnya kesigapan panitia dalam mengatur transportasi para atlet dari kontingen berbagai negara, sulitnya menyiarkan pertandingan secara langsung, dan masih banyak kekurangan yang terjadi di sepanjang SEA Games 2019 tersebut. Filipina pun langsung dicap gagal mempersiapkan ajang itu dengan baik.

Kontingen Indonesia Lewati Target

Kontingen Indonesia

(Ratusan kontingen Indonesia yang turun di SEA Games 2019)

Kendati begitu, meski dihadapkan dengan berbagai kekurangan tersebut, Tim Indonesia mampu tampil baik di SEA Games 2019. Terbukti kontingen Indonesia berhasil mengakhiri SEA Games 2019 itu dengan berada di urutan keempat pada klasemen akhir.

Tercatat Indonesia mengoleksi 267 medali, yang terdiri dari 72 emas, 84 perak, dan 111 perunggu. Capaian tersebut bisa dikatakan jauh lebih baik ketimbang ketiga edisi SEA Games sebelumnya, yang mana Indonesia tak bisa menembus 70 medali emas. Jadi, keberhasilan kontingen Tanah Air meraup 72 medali emas di edisi kali ini patut diapresiasi dengan baik karena menjadi pencapaian terbaik sejak 2011.

Koleksi 72 keping emas juga berhasil melampaui target yang dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Seperti yang diketahui, sebelum bergulirnya SEA Games 2019, Jokowi berharap Indonesia bisa pulang ke Tanah Air dengan membawa emas setidaknya 60 medali. Akan tetapi, pada akhirnya target itu berhasil dicapai, bahkan terlewati cukup jauh.

Sayang, target Jokowi yang lain telah gagal dipersembahkan Kontingen Indonesia, yakni menjadikan Tim Merah Putih finis di urutan kedua pada klasemen akhir SEA Games 2019. Namun, rasa kecewa itu cukup tertutupi dengan keberhasilan para atlet Indonesia yang berhasil menjadi juara umum di beberapa cabang olahraga (cabor) SEA Games 2019.

Setidaknya Indonesia sukses menjadi juara umum di sembilan cabor, yakni dari boling, catur modern pentathlon, pencak silat, dayung, sambo, menembak, tenis, dan voli. Kesembilan cabor tersebut cukup memiliki andil yang cukup besar dalam perolehan medali Indonesia di SEA Games 2019.

Filipina Juara Umum SEA Games 2019

Timnas Filipina

(Atlet Thriathlon Filipina raih emas di SEA Games 2019)

Di SEA Games 2019, Indonesia kalah dari Thailand yang menempati urutan ketiga, lalu Vietnam yang berada di posisi kedua, dan Filipina yang keluar menjadi juara umum. Tuan rumah yang mengoleksi 387 medali, yang di antaranya adalah 149 emas , 117 perak, dan 121 perunggu, sukses menjadi juara umum dengan sangat telak.

Filipina mampu menjadi juara umum setelah tampil secara luar biasa di beberapa cabor yang memang mereka sangat diunggulkan. Seperti dari cabor arnis, Filipina tercatat mengumpulkan 14 emas. Lalu cabor atletik juga menyumbangkan medali emas yang cukup banyak untuk Filipina, yakni sebanya 11 keping.

Lalu dari dance sports ada 10 medali emas, tinju (tujuh emas), jiu-jitsu (lima emas), obstacle course (enam emas), skateboarding (enam emas), taekwondo (delapan emas), dan westling (tujuh emas). Cabor-cabor tersebutlah yang membantu Filipina pada akhirnya sukses keluar menjadi juara umum SEA Games 2019.

Momen Emosional di SEA Games 2019

Edgar

(Edgar tetap bertanding di SEA Games 2019, meski tahu sang ayah meninggal dunia di hari yang sama).

Terlepas dari itu semua, jalannya SEA Games 2019 tetap patut diacungi jempol. Meski banyak kejadian yang mengecewakan karena kurang siapnya persiapan Filipina sebagai tim tuan rumah, namun setidaknya pesta olahraga tersebut berjalan lancar hingga berakhir.

Berbagai momen pun terjadi di sepanjang kompetisi bergulir, ada yang menyenangkan, menyedihkan, dan ada juga yang mengharukan. Momen-momen emosional itu semakin melengkapi SEA Games 2019 tersebut.

Seperti halnya keakraban yang terlihat di cabor anggar, di mana pada saat itu tim anggar putra Singapura terlihat sangat dekat dengan kepala pelatih Tim Filipina. Pelatih Tim Filipina itu tepatnya mengajarkan sebuah tarian lagu Manila yang menjadi pembuka di SEA Games 2019 ke para atlet Singapura.

Kemudian adanya adegan lamaran yang terjadi di cabor tenis yang dilakukan oleh pasangan Filipina, Ruben Gonzales dan Michele Bumgarner. Lalu trendingnya Timor Leste di twitter karena banyak yang mendukung negara tersebut setelah cukup lama tak mendapatkan satu pun medali.

Untuk Indonesia sendiri, Tim Merah Putih setidaknya mengalami dua kejadian emosional yang berlangsung di SEA Games 2019. Tepatnya saat atlet wushu, Edgar Xavier Marvelo, harus berjuang meski mendapatkan kabar sang ayah telah wafat di Tanah Air. Edgar yang secara profesional tetap tampil pada akhirnya meraih dua medali emas dan mendedikasikan pencapaiannya itu untuk mendiang ayahnya.

Terakhir, kejadian yang paling emosional dan mungkin akan selalu diingat dari SEA Games 2019 adalah ketika peselancar Indonesia, Arip Nurhidayat, diselamatkan oleh atlet Filipina, yakni Roger Casugay.

Arip yang kala itu sedang memimpin perlombaan dan berpeluang meraih medali emas secara tak disangka justru terempas dari selancarnya karena diterjang ombak. Casugay yang saat itu berada di dekat Arip lantas langsung menolongnya.

Aksi Casugay itu pun langsung membuat semua orang berdecak kagum. Sebab andai kata tak menoling Arip, Casugay bisa menyumbangkan medali emas untuk Filipina dari cabor tersebut. Namun, Casugay secara luar biasa mau menolong Arip dan memperlihatkan sikap sportivitas yang hebat.

Setelah aksi heroik itu, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, dan Jokowi kompak memuji apa yang telah dilakukan Casugay. Berkat aksinya itu juga Casugay pun mendapatkan tugas membawa bendera Filipina di penutupan SEA Games 2019 kemarin.

Itulah kurang lebih perjalanan SEA Games 2019 yang merupakan ajang olahraga terbesar di sepanjang musim 2019. Meski baru berlangsung di akhir tahun, namun pesta olahraga itu tetaplah merupakan yang terbesar di 2019.

(Ramdani Bur)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement